Financial Checkup: Hemat Demi Nonton Konser

writter Fifi Nurfitrianti

Gak ada yang salah kalau kamu mau berhemat dan menyisihkan sebagian penghasilan untuk menyenangkan diri sendiri, termasuk dengan nonton konser musisi kesayangan. Kata siapa gak boleh ngeluarin uang hingga jutaan rupiah demi menonton penampilan idola? Asal uangnya ada, boleh banget!


Pada financial checkup kali ini, ada cerita dari seorang milenial, Delia (bukan nama sebenarnya), yang salah satu tujuan keuangannya dalam waktu dekat adalah menonton konser. Mari kita lihat apa rekomendasi perencana keuangan Metta Anggriani dari Anggriani & Partners.

Milenial yang Bekerja sambil Kuliah
Delia, 24 tahun, adalah seorang karyawan swasta asli Malang yang bekerja di Surabaya. Saat ini Delia belum menikah dan sedang menyelesaikan studi S-1 secara online. Jika gak ada halangan, Delia akan wisuda 8 bulan lagi.

Menurut data yang Jenius terima, Delia bergaji Rp3,5 juta tiap bulan, ditambah bonus bulanan rata-rata Rp500 ribu. Dengan penghasilan sekitar Rp4 juta, Delia hidup cukup hemat. Pengeluaran terbesarnya saat ini adalah cicilan biaya kuliah sebesar Rp2,2 juta.

Selain itu, ada pengeluaran lain berupa biaya indekos Rp400 ribu dan biaya transportasi-makan-hiburan sejumlah Rp1,2 juta. Sehingga pada akhirnya Delia hanya bisa menabung sekitar Rp200 ribu. Itu pun gak konsisten karena selalu ada keperluan mendadak yang muncul.

Baca juga: Financial Checkup: Single Tapi Gak Bisa Nabung

Utang Begitu Besar dan Tabungan Sangat Kecil
Saat ini, Delia hanya memiliki tabungan senilai Rp300 ribu, sementara sisa utangnya mencapai Rp11 juta. Kondisi ini menunjukkan kondisi keuangan yang sangat gak sehat karena utangnya begitu besar, sementara tabungannya sangat kecil.

Namun, karena utang Delia digunakan untuk membiayai kuliah, utang ini bisa dianggap sebagai utang produktif. Apalagi setelah menjadi sarjana, harapannya, peluang Delia untuk mencari pekerjaan yang lebih baik dan menghasilkan akan semakin besar.

Mengetahui jumlah tabungan adalah kunci untuk menghitung rasio likuiditas. Nah, rasio likuiditas Delia saat ini masih sangat kurang karena jumlah tabungannya hanya 0,08x dari jumlah pengeluaran bulanan. Sementara untuk memiliki keuangan yang sehat, Delia perlu memiliki tabungan minimal 3 kali pengeluaran, yaitu Rp11,4 juta.

Jika dihitung dari budget menabungnya, dana darurat Delia baru akan terkumpul setelah menabung selama 5 tahun. Namun, dengan mempertimbangkan durasi cicilan biaya kuliahnya yang tinggal 5 bulan, agar gak terlalu merasa terbebani, Delia bisa fokus dulu menyelesaikan utangnya, baru kemudian mengalihkan budget yang sama untuk mulai menabung lebih serius dan membuat strategi keuangan lainnya.

Baca juga: Mengapa Setiap Orang Harus Memiliki Dana Darurat

Delia dan Kebucinannya pada K-pop
Banyak penggemar K-pop, alias Korean pop, mengaku telah menjadi “bucin” alias budak cinta idolanya. Kebucinan ini diakui Delia menjadi salah satu kelemahannya. Bagaimana gak, selain menikmati musik yang dirilis sang idola, Delia juga beberapa kali membeli merchandise berupa album, boneka resmi, serta lightstick.

Dari segi jumlah, Delia mengaku bukanlah kolektor seluruh merchandise. Delia memilih barang yang menurutnya masterpiece—yang mana harganya menjadi lebih mahal—dengan harapan barang tersebut akan menjadi incaran penggemar lain, sehingga dapat dijual kembali dengan harga lebih tinggi.

Selain barang yang sudah dibelinya secara reguler, Delia juga mempunyai impian menonton konser boyband BTS yang baru saja mengumumkan rencana tur yang akan dimulai bulan April 2020. Namun, saat ini baru ada jadwal konser di Korea Selatan dan Jepang untuk wilayah Asia.

Walaupun belum ada informasi apakah BTS akan menggelar konser di Indonesia atau negara lain yang lebih dekat dengan Indonesia, Delia berniat mulai mengumpulkan budget nonton konser. Budget kasarnya sejumlah Rp10 juta.

Sayangnya, menurut perencana keuangan Metta Anggriani, Delia baru bisa mulai menabung untuk konser impiannya setelah cicilan biaya pendidikannya lunas. Itu berarti paling cepat Delia bisa mulai menabung dana konser pada bulan Juni 2020, sebesar nilai cicilan biaya pendidikannya selama 5 bulan, menggunakan Dream Saver.

Baca juga: Dua Negara Impian Liburan Pengguna Jenius

Mentraktir Orangtua Traveling untuk Menghadiri Wisuda
Kegigihan Delia untuk kuliah S-1 dengan biaya sendiri perlu diacungi jempol. Begitupun dengan niatnya mentraktir orangtuanya menghadiri wisuda yang akan diselenggarakan di Jakarta. Pertanyaannya, apakah kondisi keuangannya cukup untuk membiayai perjalanan keluarganya dari Malang?

Setelah dihitung-hitung, biaya yang dibutuhkan Delia untuk perjalanan ini adalah sebesar Rp8 juta. Dana ini diharapkan tersedia pada bulan September 2020. Dengan asumsi cicilan biaya kuliah lunas tepat waktu pada bulan Mei 2020, uang senilai Rp2,2 juta tersebut bisa langsung dialihkan untuk biaya traveling ke Jakarta.

Pada bulan Juni 2020, Delia bisa langsung membuat Dream Saver dengan setoran awal Rp2 juta, lalu membuat tabungan otomatis bulanan dengan nilai yang sama hingga budget traveling tercapai pada akhir September.

Baca juga: Trik Menyiapkan Tabungan Khusus “Mama Butuh Uang”

Budget Nonton Konser vs Datang Wisuda
Sesungguhnya, target keuangan Delia bisa dibilang gak terlalu muluk-muluk. Namun, keduanya terkendala jangka waktu yang sangat pendek. Sehingga secara hitungan, Delia perlu memilih salah satu antara menabung untuk nonton konser atau membiayai perjalanan orangtuanya ke Jakarta untuk menghadiri wisuda. Karena satu-satunya sumber dana untuk menabung hanya bisa diambil dari budget cicilan biaya pendidikan yang telah selesai.

Baca juga: Financial Checkup: Menjadi Pengatur Keuangan Keluarga

Tujuan Keuangan Jangka Panjang Lainnya
Selain keinginan jangka pendek berupa nonton konser dan traveling, Delia sudah mulai memikirkan tujuan keuangan yang memiliki jangka waktu lebih panjang. Dana pernikahan dan modal usaha adalah dua tujuan yang ditargetkan Delia untuk tercapai pada tahun 2022, sekitar 2 tahun lagi.

Sesungguhnya, akan sulit memberi rekomendasi untuk Delia mencapai tujuan keuangan senilai total Rp130 juta dalam 2 tahun. Karena menyisihkan 55% penghasilan, untuk menabung atau membayar cicilan pada saat penghasilan di bawah Rp10 juta, sangatlah gak sehat.

Ada baiknya tujuan keuangan jangka panjang ini disesuaikan lagi waktu pencapaiannya agar lebih realistis dan bisa direncanakan lebih lama.

Baca juga: Kalender Hari Libur dan Rekomendasi Cuti Jenius Tahun 2020

Menyadari kondisi keuangan merupakan awal yang baik untuk mulai menata keuangan. Sehingga setelahnya bisa diambil tindakan yang tepat untuk menyelesaikan utang, mulai menabung, serta menyusun tujuan-tujuan keuangan yang diimpikan.

Jangan lupa, saat membuat budgeting dan tujuan keuangan, teman Jenius tetap harus realistis biar gak tersiksa sehari-harinya. Jangan sampai kamu trauma karena harus selalu berhemat demi suatu target keuangan. Financial planning and saving should be fun and make you happy.

Pengin kondisi keuanganmu juga dicek? Follow dan cek Instagram dan Twitter Jenius secara berkala ya untuk mendapatkan informasi pendaftarannya.

Belum punya Jenius untuk membantumu menabung untuk nonton konser impian? Download dan aktivasi sekarang.
Disclaimer: Financial checkup dilakukan terbatas pada data keuangan yang diberikan oleh responden per Januari 2020. Rekomendasi yang diberikan dalam financial checkup dihitung berdasarkan data tersebut dan asumsi-asumsi yang menyertainya. Adapun pelaksanaan dari rekomendasi tersebut untuk mencapai tujuan keuangan pribadinya merupakan tanggung jawab responden.

Artikel lainnya