Intimate Wedding Makin Populer di Masa Pandemi

writter Fifi Nurfitrianti

Setahun berlalu sejak kehidupan new normal di masa pandemi ini dimulai, entah sudah berapa banyak rencana yang akhirnya harus dibatalkan atau tertunda. Mulai dari rencana traveling ke luar negeri, melanjutkan studi, hingga pesta pernikahan. Kalau pun tetap dilakukan, ada banyak penyesuaian yang harus diterapkan.

Salah satu aturan protokol kesehatan yang ditentukan oleh pemerintah dalam melaksanakan pesta pernikahan adalah membatasi jumlah undangan hingga 20% dari kapasitas ruangan atau tidak lebih dari 30 orang. Bagi mereka yang sebelumnya sudah mulai mempersiapkan pesta pernikahan, akhirnya harus melakukan scale down dalam banyak hal seperti jumlah undangan, katering, tempat acara, dan lainnya karena adanya pandemi. Jumlah yang terbatas ini membuat akhirnya konsep intimate wedding jadi pilihan yang populer bagi pasangan yang ingin menikah di masa pandemi.

Intimate wedding merupakan konsep pernikahan yang tidak mengundang banyak orang karena mengutamakan prosesi yang lebih hangat, intim, dan sakral. Dengan undangan yang lebih sedikit, pasangan dan keluarga akan lebih merasakan kebersamaan dan berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terdekat.

Konsep ini sebenarnya bukan hal baru yang muncul karena pandemi. Di balik tradisi pernikahan di negara ini selalu dilakukan secara meriah, ditambah penggunaan Instagram yang mendorong tren pernikahan jadi semakin glamor di beberapa tahun belakangan, ada juga yang lebih memilih konsep yang sederhana seperti intimate wedding.

Baru ketika kita dihadapkan pada situasi yang serba nggak pasti seperti saat ini, akhirnya konsep tersebut menjadi pilihan utama. Bukan karena nggak ingin mengikuti tren pernikahan yang serba meriah, melainkan karena konsep tersebut adalah pilihan yang paling mungkin untuk dilakukan bagi mereka yang ingin menikah di masa pandemi.

Baca juga: Lakukan Financial Checklist Berikut Sebelum Menikah

Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui kalau kamu dan pasangan memutuskan untuk melaksanakan intimate wedding di masa pandemi.

Pemilihan venue

Bagi pasangan yang sudah melakukan booking venue sebelum pandemi, mereka harus melihat kembali ke perjanjian yang sudah disepakati bersama vendor untuk melihat kemungkinan melakukan penyesuaian karena adanya perubahan jumlah undangan dan tanggal. Misalnya, pastikan apakah vendor venue yang sama memiliki alternatif area terbuka dengan kapasitas yang lebih kecil dari pilihan awal.

Bagi yang belum melakukan booking, Johanna Tania, event & wedding organizer dari Joanne Organizer menekankan bagaimana pemilihan venue gak hanya berdasarkan konsep atau idaman pasangan, tapi harus terlebih dahulu melihat apakah vendor telah mendapatkan izin resmi dari pemerintah, terutama dalam hal pelaksanaan protokol kesehatan yang sudah sesuai anjuran. Ini harus menjadi perhatian utama kamu dan pasangan karena akan mempengaruhi kenyamanan dan keamanan seluruh keluarga dan undangan nantinya.

Dekorasi dan alokasi budget lainnya

Banyaknya penyesuaian dan perubahan yang harus dilakukan mungkin akan membuat kamu dan pasangan merasa bahwa pernikahan impian yang sudah diidam-idamkan nggak akan terlaksana.

Walaupun begitu, memilih konsep intimate wedding bukan berarti minim dekorasi. Menurut Shiella dari GEMA Wedding Organizer, pasangan bisa tetap melaksanakan pernikahan yang diimpikan dengan memaksimalkan sisi visual atau dekorasi pernikahan. Jadi, meskipun gak 100% sesuai harapan kamu di awal, kamu tetap bisa mewujudkan dekorasi pernikahan impianmu.

Dari sisi finansial sendiri, mereka yang awalnya gak merencanakan intimate wedding tentu akan merasa aman dan bisa mengalokasikan budget lebih maksimal di dekorasi. Selain itu, Johanna menambahkan kalau ada juga yang akhirnya mengalihkan budget tersebut ke penyedia jasa online streaming supaya lebih banyak undangan yang bisa menyaksikan prosesi pernikahan dan berbagi kebahagiaan secara virtual melalui platform digital, atau souvenir yang nantinya dikirimkan ke kerabat yang tidak bisa hadir secara langsung.

Baca juga: Sedang Menyiapkan Budget Pernikahan? Ini Tipsnya

Memastikan protokol kesehatan dijalankan

Walaupun sudah berjalan setahun, bahkan dalam kehidupan sehari-hari kita masih menemukan orang-orang yang melupakan protokol kesehatan. Begitu pula pada saat melangsungkan pesta pernikahan. Demi keamanan dan kenyamanan bersama, semua orang yang terlibat harus selalu mengingatkan satu sama lain untuk memakai masker, mencuci tangan atau memakai hand sanitizer, dan menjaga jarak. Meski kangen dan setelah sekian lama baru bertemu kembali di pesta ini, kita harus bisa menahan diri untuk tidak berjabat tangan atau berpelukan.

Menurut Johanna, ini adalah salah satu tantangan yang harus dihadapi saat bekerja. Ada saja anggota keluarga yang tersinggung ketika diingatkan untuk memakai masker. Karena itu, harus ada komunikasi yang jelas kepada para undangan untuk selalu mengikuti protokol kesehatan yang diwajibkan.

Kelebihan melaksanakan intimate wedding di masa pandemi:

  • Persiapan pernikahan gak memicu stres berlebih


    Persiapan pesta pernikahan bisa menjadi pemicu stres bagi pasangan, apalagi dengan banyaknya hal yang harus dipersiapkan, keputusan yang harus diambil, hal yang harus dikompromikan bersama pasangan. Dengan mengurangi semua hal tersebut dan mempersiapkan pesta dengan skala yang lebih kecil, kamu jadi less stressful. Kamu dan pasangan bisa fokus ke ikatan pernikahan dan penyatuan dua keluarga daripada ke pestanya.

  • Fokus pada orang-orang terdekat


    Memang sudah jadi tradisi di Indonesia ketika undangan pernikahan meluas dari lingkar pertemanan pasangan menjadi lingkar pertemanan orangtua masing-masing yang kemungkinan besar tidak begitu dikenal pasangan yang akan menikah. Dengan pernikahan yang lebih intim, kamu dan pasangan akan dikelilingi orang-orang terdekat yang benar-benar kalian kenal. 

Bedanya, kalau pre-pandemi kamu melaksanakan intimate wedding dan dari keluarga atau rekan yang merasa ditinggalkan melempar pertanyaan seperti “Kok nggak diundang?” atau yang diikuti asumsi pribadi seperti “Nggak punya uang ya?”, kali ini kamu bisa dengan tegas bilang “Karena pandemi ya, bun.”

  • Tabung sisa budget untuk hal lain yang gak kalah penting


    Pernikahan bukanlah tujuan akhir, melainkan langkah awal untuk memulai komitmen yang panjang. Dalam komitmen tersebut, akan ada banyak keputusan finansial yang harus dilakukan bersama. Mulai dari liburan keluarga, proses persalinan, keperluan anak, dana pendidikan anak, asuransi untuk seluruh anggota keluarga, hingga nantinya dana pensiun kamu dan pasangan. In the long run, semua ini butuh uang.

    Kalau kamu sudah mengumpulkan budget untuk pesta pernikahan yang meriah dan harus scale down karena berubah menjadi pernikahan yang lebih sederhana dan intim, kamu bisa mengalihkan kelebihan dana tersebut ke tabungan untuk keperluan di atas. Buat beberapa Dream Saver untuk masing-masing tujuan keuangan tersebut. Pastikan juga setiap rencana pengeluaran selalu dibahas bersama pasangan.

Baca juga: Money Dates bersama Pasangan untuk Mengatur Keuangan Keluarga

Belum punya Jenius untuk membantumu mempersiapkan budget intimate wedding? Download dan aktivasi akun Jenius kamu Sekarang.

Artikel lainnya