Mengantisipasi Pengeluaran Tak Terduga dalam Bisnis

writter Felisitas Midjiel

Perjalanan mengembangkan bisnis belum tentu selalu lancar. Masalah dalam bisnis yang memerlukan dana tak terduga cukup sering terjadi, mengakibatkan kamu harus berpikir keras bagaimana menanggulanginya dari sisi keuangan. Yang perlu kamu pahami, walaupun pengeluaran tidak terduga biasanya datang secara mendadak, tidak semua pengeluaran yang mendadak harus dikategorikan tidak terduga lho.

Bila kamu kehabisan bensin atau oli pada mobil operasional karena lupa mengeceknya, pengeluaran tersebut masuk kategori mendadak—tapi ini tidak bisa disebut tidak terduga. Sementara bila mobil operasional kantormu tiba-tiba mengalami kecelakaan parah dan mengganggu aktivitas bisnismu, biaya untuk menyervisnya dapat dikategorikan sebagai pengeluaran tidak terduga karena kejadian ini termasuk tidak bisa diprediksi.

Ada beberapa trik untuk menyiapkan dana darurat bisnis dari Ari Handojo, berkokreasi dengan Daya.id. Yuk, coba disimak!

Siapkan budget dari awal
Kita tidak pernah tau kapan bencana akan terjadi. Akan berbahaya untuk kelangsungan bisnismu jika kamu tidak memiliki persiapan sama sekali. Oleh karena itu, sebaiknya kamu menyediakan anggaran untuk dana darurat untuk bisnismu, terpisah dengan dana darurat personal. Angkanya tidak perlu terlalu besar, mungkin sekitar 1-3% dari margin, tapi harus disediakan secara berkala dan konsisten untuk kamu sisihkan tiap bulan. Hal ini mungkin terlihat sepele, tapi dana yang kamu simpan ini bisa sangat berguna bagi keberlangsungan bisnis kamu ke depannya.

Tentukan prioritas
Agar tidak overbudgeting, kamu perlu menentukan kebutuhan darurat mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Kamu bisa menggunakan Eisenhower Matrix, yaitu skala yang membantumu menentukan prioritasmu. Skala ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu penting dan mendesak, penting tidak mendesak, tidak penting mendesak, dan tidak penting serta tidak mendesak. Jika kebutuhan itu penting dan mendesak, seperti printer perusahaan rusak, tentu akan mengganggu pekerjaan dan harus ditanggulangi secara cepat. Tapi jika tidak terlalu mendesak, seperti mengganti mesin fotokopi menjadi yang lebih canggih, kamu tidak perlu terburu-buru dan bisa merencakan pengeluarannya secara bertahap.

Rencanakan pengeluaran
Langkah ini adalah salah satu antisipasi yang sangat penting, agar kamu punya perkiraan berapa dana yang kamu butuhkan. Pada setiap keputusan bisnis yang kamu ambil, kamu harus menghitung berapa kira-kira biaya yang perlu dikeluarkan. Pertimbangkanlah apa yang mungkin terjadi, atau yang pasti terjadi. Sebagai contoh, hambatan seperti kekurangan bensin untuk mobil operasional atau habisnya freon AC di kantor adalah sesuatu yang pasti terjadi di masa yang akan datang, dan harus dimasukkan ke rencana anggaran. Jika hal ini kamu lakukan, pengeluaran kamu akan tetap terjaga dan tidak akan tiba-tiba membludak.

Pisahkan dana darurat
Kamu tidak bisa menggunakan anggaran rutin untuk menutup biaya darurat karena dapat mengganggu cashflow dan kinerja bisnismu. Begitu pula sebaliknya, kamu tidak bisa menggunakan dana darurat untuk sesuatu yang sebenarnya tidak darurat. Oleh karena itu, sebaiknya kamu memisahkan dana darurat bisnis agar tidak tercampur dengan dana lain.

Kondisikan agar dana darurat bisnis tidak terlalu cair agar tidak terlalu mudah ditarik, tetapi harus bisa diambil sewaktu-waktu ketika kamu membutuhkannya. Kamu bisa menggunakan Flexi Saver, tabungan fleksibel yang bisa kamu tarik dan setor sesuka hati tanpa biaya penalti. Gak perlu rekening baru, kamu hanya perlu mengakses aplikasi Jenius, kemudian membuka fitur Save It. Dengan Flexi Saver, kamu bisa mengatur dan mengelola tabungan dana darurat bisnismu dengan mudah, hanya dari aplikasi.

Miliki asuransi sebagai jaring pengaman
Berbicara tentang keadaan darurat, sebaiknya asuransi masuk dalam daftar rencana dan pembahasan. Asuransi adalah bentuk pemindahan risiko untuk kamu, asistenmu, bisnismu, dan barang-barangmu. Untuk kamu dan asisten kamu, asuransi dapat mencakup asuransi kesehatan dan jiwa jika terjadi kecelakaan atau kejadian berbahaya di tempat kerja. Asuransi juga bisa mengurangi kerugian kamu jika barang-barang dan alat kantormu rusak dalam keadaan tertentu.

Baca juga: 5 Tindakan Siaga Hadapi Gempa

Jaga skor kredit
Skor kredit perusahaan perlu dijaga dan terus diperhatikan. Skor kredit berhubungan dengan KTA, kartu kredit, dan sejenisnya. Semua pengajuan pinjaman ke bank harus melewati proses pengecekan dari Bank Indonesia. Sebisa mungkin, jaga skor kredit perusahaan kamu, agar jika sewaktu-waktu kamu perlu meminjam ke bank, kamu bisa melakukannya dengan mudah. Namun, sebaiknya jadikan pinjaman pilihan terakhirmu dalam hal mengatasi kondisi darurat.

Baca juga: Lima Kejadian yang Memperbolehkanmu Menggunakan Dana Darurat

Dari enam hal yang harus kamu perhatikan mengenai dana darurat, mana sajakah yang sudah kamu lakukan? Bagi kamu yang sudah menyiapkan dana darurat, selamat ya, karena kamu sudah berada di track yang benar! Sementara bagi kamu yang belum punya, coba dimasukkan agenda yuk dengan menyisihkan margin mulai bulan ini.

Ada lebih banyak lagi tips dari para ahli keuangan di daya.id. Ayo, daftarkan dirimu di sini!

Artikel lainnya