Sejak awal hingga berusia sembilan tahun, Jenius terus tumbuh bersama dengan lebih dari 6,1 juta pengguna lintas generasi dengan semangat kokreasi dan kolaborasi.
Sebagai bentuk apresiasi, Jenius telah melakukan survei lewat Jenius Study: Perilaku Masyarakat Digital Savvy Lintas Generasi 2025 dengan total 732 responden dan komposisi 34% Gen X, 36% Gen Y, dan 30% Gen Z.
Baca juga: Kalender Libur & Rekomendasi Cuti 2025
Tiga generasi Jenius ini memiliki perilaku finansial berbeda, tapi kini berada di kondisi ekonomi yang sama. Dari sinilah mereka memiliki cerita Jenius pengelolaan finansial 2025; mulai dari kebiasaan menabung, cara mereka menghadapi situasi ekonomi, sampai prospek karier.
Jenius Study: Perilaku Masyarakat Digital Savvy Lintas Generasi 2025 menunjukkan bahwa 70% teman Jenius langsung menyisihkan 20% penghasilannya.
Hasil ini menunjukkan Teman Jenius telah teredukasi finansial secara baik. Bahkan, hal ini bisa dilihat dari jawaban lintas generasi yang menyatakan prioritas mereka menabung adalah untuk dana darurat (60%).
Meski demikian, antargenerasi juga punya fokus tabungan lain yang berbeda, yaitu:
Gen X: pendidikan anak dan dana pensiun;
Gen Y: dana pensiun dan pendidikan anak; dan
Gen Z: biaya pernikahan dan rumah.
Bukan cuma itu, ternyata 60% Teman Jenius lintas generasi sudah berinvestasi. Mau tau apa instrumen favoritnya? Ternyata emas jadi pilihan terbanyak Teman Jenius.
Selain punya reputasi safe haven atau nilai yang stabil dalam jangka panjang, emas juga termasuk yang mudah dijual kembali dengan modal yang fleksibel.
Memiliki saldo tabungan yang stabil memang memberi rasa aman, tapi tahun 2025 terasa lebih menantang. Bukan soal seberapa uang yang dimiliki, tapi seberapa kuat bertahan ketika kondisi memburuk.
Walau berbeda usia dan fase hidup, mereka menghadapi situasi ekonomi yang sama di tahun ini: biaya hidup yang naik, harga properti yang meroket, sampai ketidakpastian ekonomi global.
Hal tersebut juga selaras dengan hasil survei Jenius Study: Perilaku Masyarakat Digital Savvy Lintas Generasi 2025 yang menunjukkan lebih dari 70% teman Jenius lintas generasi memandang tahun ini lebih menantang secara finansial.
Meski demikian terdapat perbedaan, khususnya untuk Gen X.
Gen X lebih percaya diri karena memiliki fondasi tabungan pensiun.
Gen Y dan Gen Z cenderung lebih waspada terhadap risiko kehilangan pekerjaan dari PHK (pemutusan hubungan kerja) dan stagnansi karier.
Perbedaan ini mencerminkan fase hidup yang memengaruhi cara memandang risiko.
Dengan demikian, Teman Jenius pun memiliki cara tersendiri dalam menghadapi tantangan finansial tahun 2025. Dan cara utamanya adalah dengan mengurangi pengeluaran (50%). Selain itu, cara lain bagi tiap generasi juga berbeda:
Gen X: berinvestasi dan melunasi utang;
Gen Y: memperbanyak tabungan dan melunasi utang; serta
Gen Z: memperbanyak tabungan dan berinvestasi.
Selan itu, ternyata Teman Jenius paling banyak mengurangi pengeluaran kategori fashion (40%). Setelahnya, pengeluaran yang dikurangi antargenerasi antara lain:
Gen X dan Gen Y: menekan pengeluaran kategori gadget dan traveling;
Gen Z: menekan pengeluaran entertainment (bioskop, konser, dan sebagainya) dan jajan.
Hal ini menunjukkan bagi sebagian orang, mengatur cash flow bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Hal ini juga menandai transisi era YOLO (you only live once) ke YONO (you only need one) dan makin bijak mengelola uang.
Mengatur cash flow bukan hanya sekadar menahan pengeluaran, tapi juga soal menyiapkan ruang untuk impian-impian besar yang membutuhkan fondasi finansial yang kuat.
Data Jenius Study: Perilaku Masyarakat Digital Savvy Lintas Generasi 2025 menunjukkan bahwa 88% teman Jenius lintas generasi setuju memiliki hunian merupakan hal fundamental.
Meski demikian, terdapat perbedaan motivasi antargenerasi dalam memiliki hunian.
Gen X: untuk membesarkan anak di rumah sendiri.
Gen Y: butuh tempat untuk privasi.
Gen Z: sebagai aktualisasi diri.
Pada jalur karier, lebih dari 50% teman Jenius lintas generasi memilih untuk bertahan di satu perusahaan untuk stabilitas. Namun, Gen Y dan Gen Z juga memiliki side hustle untuk menambah sumber penghasilan.
Bahkan, lebih dari 50% Gen Z berencana menetap di luar negeri—dengan Jepang dan Australia jadi pilihan favorit—dengan dorongan mengeksplorasi peluang karier baru.
Arah hidup dan karier pada tahun 2025 bukan lagi soal pilihan stabil atau coba hal baru; karena bagi sebagian orang, keduanya bisa beriringan: menjaga pijakan tetap kukuh sambil memperluas probabilitas.
Sembilan tahun lalu, Jenius lahir dengan visi untuk membantu digital savvy mengelola hidup dan uang dengan cara yang lebih simpel.
Perjalanan tersebut dimulai dengan sebuah ide, lalu tumbuh bersama jutaan pengguna yang percaya pada cara baru dalam mengatur finansial.
Sejak 2016, Jenius telah:
merilis 73 inovasi,
hadir di 188 negara di berbagai benua dengan Jepang, Singapura, dan Malaysia yang menjadi 3 negara paling banyak transaksinya,
jual beli Mata Uang Asing masih jadi fitur andalan ketika traveling, dengan yen Jepang, dolar Singapura, serta euro yang paling jadi favorit, juga
membangun komunitas Co.Create yang kini berjumlah lebih dari 50.000 anggota.
Angka-angka ini bukan sekadar pencapaian, tapi cerita mengenai kokreasi dan kolaborasi. Tentang bagaimana Gen X, Gen Y, dan Gen Z dengan caranya masing-masing membentuk masa depan finansial bersama Jenius.