Hal-Hal yang Harus Dihindari Saat Memulai Bisnis

writter Fifi Nurfitrianti

Dibanding tahun-tahun sebelumnya, kini memulai bisnis terasa lebih mudah dilakukan. Dengan memanfaatkan smartphone dan koneksi internet yang stabil misalnya, siapa pun bisa menggunakan platform marketplace yang disediakan banyak situs e-Commerce untuk menjual barang atau jasa secara online.

Media sosial pun selain menjadi perantara yang membantu memperkenalkan produk atau jasa yang kamu jual, gak jarang juga menjadi tempat transaksi jual-beli. Gak heran kalau pada akhirnya ada juga pihak gak bertanggung jawab yang memanfaatkan kesempatan, sehingga gak hanya pembeli tapi juga mereka yang serius berbisnis.

Walaupun begitu, kemudahan yang bisa dimanfaatkan tersebut gak menjamin keberlangsungan atau kesuksesan bisnis yang baru dibangun kalau kamu menghiraukan beberapa hal yang harus dihindari berikut ini:

1. Merasa sudah memiliki cukup ilmu atau pengetahuan seputar bisnis

Proses belajar nggak akan berhenti sampai di institusi pendidikan, bahkan dalam kehidupan sehari-hari kita akan terus belajar, apalagi dalam memulai bisnis. Banyak hal yang kita perlu ketahui sebagai persiapan untuk membangun usaha, mulai dari memahami proses produksi hingga strategi memasarkan produk.

Begitu pula setelah merintis usaha, jangan berhenti belajar sampai di situ saja. Dalam mempertahankan dan mengembangkan usaha tersebut pun kita masih butuh terus belajar. Pengetahuan seputar bisnis bisa didapatkan di mana saja, mulai dari membaca buku, mengikuti workshop sekaligus memperluas koneksi, hingga 5 mengikuti kelas online.

2. Memilih bisnis yang tidak dikuasai

Kamu lebih menyukai teh daripada kopi, tapi karena bisnis kedai kopi sedang booming beberapa tahun belakangan, maka kamu memilih menjalankan kedai kopi. Mungkin hal ini bisa tetap kamu jalani, tapi akan terasa berat untuk dilakukan. Selain karena jumlah pesaing yang sudah sangat banyak, juga karena kurang menguasai produk yang kamu jual.

Mengikuti tren atau minat pasar memang bagus, walaupun begitu coba temukan passion atau minat dalam dirimu terlebih dahulu lalu cari tahu apa peluang yang bisa dilakukan dengan hal tersebut.

Baca juga: 10 Tips Ampuh Memilih Bisnis Franchise

3. Salah memilih partner atau rekan kerja

Memulai bisnis dengan teman dekat atau orang yang kita percaya tentu membuat banyak hal terasa lebih mudah untuk dilakukan. Apalagi dalam prosesnya, bisnis gak selalu berjalan lancar. Ketika hal itu terjadi, kamu dan partner tentunya harus bisa mendukung dan memotivasi satu sama lain. Karena itu, memilih partner yang tepat sangat penting untuk menghindari kerugian materi dan memastikan keberlangsungan bisnis yang kamu bangun.

Baca juga: Tips Memilih Teman Bisnis

4. Melakukan semuanya seorang diri

Setiap wirausaha pasti memiliki rasa kepemilikan yang kuat terhadap bisnis yang mereka bangun, apalagi jika persiapannya memakan waktu lama dan penuh perjuangan. Apa pun akan dilakukan untuk membuat bisnis tersebut berjalan seperti apa yang dibayangkan dari awal.

Walaupun begitu, ketika pekerjaan yang kamu pegang sebagai business owner semakin banyak, sudah saatnya mempercayakan orang lain untuk membantumu. Delegasikan beberapa pekerjaan kepada orang-orang yang kamu pekerjakan sesuai dengan kapasitas mereka. Dengan menghindari micro-management dan berinvestasi pada orang yang tepat, kamu bisa memastikan perkembangan usaha yang kamu bangun.

5. Mengabaikan riset atau uji produk berkala

Melihat peluang bisnis gak bisa hanya dimulai dari keinginan atau kesukaan, tapi juga perlu didukung riset untuk mengetahui minat pasar. Apakah bisnis yang kamu mulai nantinya dibutuhkan atau bisa memenuhi kebutuhan (demand) banyak orang? Bahkan setelah beberapa waktu menjalankan bisnis pun, riset atau uji produk tetap dibutuhkan untuk melihat bagaimana kamu bisa semakin mengembangkan bisnismu nantinya.

6. Mencampur keuangan pribadi dan bisnis

Memulai bisnis memang membutuhkan banyak dana. Untuk usaha kecil-kecilan, mungkin masih banyak yang menggunakan uang pribadi sebagai modal usaha, lalu mencampur keuntungan yang diterima ke rekening pribadi. Ketika bisnismu semakin besar, kamu gak bisa melakukan hal ini lagi. Kamu harus memisahkan keuangan untuk kebutuhan pribadi dan bisnis. Karena dengan begitu, kamu bisa memantau perkembangan bisnismu serta mengukur keuntungan yang kamu raih sepanjang waktu.

Untuk itu, Jenius menyediakan Akun Bisnis untuk membantu kamu memisahkan arus keuangan personal dan bisnis. Dengan Akun Bisnis, kamu juga gak perlu lagi membuat rekening baru untuk urusan bisnismu. Di Jenius, kamu bisa mengakses akun personal dan akun bisnis dari dalam satu aplikasi.

Baca juga: Bangun Potensi Bisnismu dengan Inovasi Akun Bisnis dan Bisniskit

7. Tidak memiliki dana darurat untuk bisnismu

Dana darurat wajib kamu miliki gak hanya dalam hal keuangan pribadi, tapi juga untuk keperluan bisnismu. Usaha yang kamu bangun gak melibatkan kamu dan partner bisnismu saja, tapi juga para karyawan yang bekerja untukmu. Apabila produktivitas terganggu dan mempengaruhi pendapatan usahamu, maka penghasilan mereka yang mencari nafkah dengan bekerja untukmu juga akan terganggu. Gak hanya untuk gaji pegawai, dana darurat dibutuhkan untuk apa pun yang berhubungan dengan mempertahankan kelangsungan bisnismu. Karena itu, saat memulai bisnis, jangan lupa menyiapkan dana darurat untuk bisnismu juga ya.

Baca juga: 5 Strategi Bisnis Ria Sarwono dan CottonInk Menghadapi Pandemi

8. Mengabaikan kepuasan pelanggan

Kesuksesan bisnis yang kamu bangun gak berhenti sampai di pelanggan membeli produk atau memakai jasa yang kamu tawarkan saja, tapi juga mempertahankan agar mereka datang kembali dan menjadi pelanggan setia. Ini karena word-of-mouth masih terbilang penting. Pelanggan yang puas akan dengan senang hati membagikan pengalaman mereka ke keluarga dan teman-teman mereka. Walaupun sulit untuk mengontrol hal ini, word-of-mouth bisa sangat efektif membantu mendorong usahamu... atau sebaliknya. Tergantung bagaimana kamu memperlakukan mereka. Karena itu, jangan pernah mengabaikan hal ini ya.

9. Hanya berfokus pada kehadiran fisik atau online

Meski kita telah memasuki era digital dengan kemudahan akses internet dari smartphone, gak bisa dipungkiri kehadiran secara fisik masih dibutuhkan. Selain memiliki website atau online presence di media sosial misalnya, gak ada salahnya bergabung dalam kegiatan offline seperti pop-up market yang bisa membangun kepercayaan konsumen dengan melihat kualitas produk milikmu secara langsung, serta membuka peluang pada pasar yang lebih luas lagi.

Begitu pula sebaliknya, kalau kamu sudah memiliki kehadiran secara fisik, misalnya dalam bentuk toko, restoran, dan lainnya, pastikan kamu juga memiliki online presence seperti website, akun media sosial, atau tergabung dalam situs travel yang menampilkan review dan informasi soal bisnismu. Ini memberi kesempatan bagi banyak orang untuk mengenal bisnismu sebelum datang secara langsung. Baik online atau offline, kamu membutuhkan dua hal ini dalam porsi yang tepat.

Baca juga: 4 Langkah Penting Sebelum Memulai Usaha

Butuh informasi lain untuk mendukung bisnismu? Klik di sini untuk membaca artikel-artikel seputar bisnis lainnya. Buat akun bisnis Jenius kamu sekarang untuk kemudahan mengelola keuangan bisnis dari smartphone.


Artikel lainnya