Cara-Cara Melatih Anak Mengelola Uang Sejak Dini

writter Fifi Nurfitrianti

Apakah kamu masih ingat sejak kapan kamu mulai “kenal” dengan uang? Sejak TK atau SD? Kapan pertama kalinya kamu tahu perlu uang untuk membeli sesuatu yang kamu butuhkan?

Mungkin banyak orang yang tidak ingat. Wajar, karena mungkin kamu dikenalkan dengan uang oleh orangtuamu sejak usia masih kecil. Sehingga saat ini, ketika sudah menjadi orangtua, kamu jadi bingung kapan dan bagaimana cara memberitahu apa itu uang dan bagaimana cara pengelolaannya dalam jangka panjang.

Ada yang bilang, kalau anak terlalu cepat mengenal uang, sepertinya bisa berdampak kurang baik. Namun, coba dipikirkan lagi, ketidaktahuan justru akan berdampak lebih jelek dan banyak.

Nah, ada banyak cara dan trik melatih anak mengelola uang menurut Alviko Ibnugroho, berkokreasi dengan Daya.id. Coba cek tiga tahapannya, agar bisa disesuaikan dengan usia anakmu saat ini.

Baca juga: Money Dates bersama Pasangan untuk Mengatur Keuangan Keluarga

Tahap Pertama: Uang dan Balita
Ada baiknya anak diperkenalkan dengan konsep uang sejak balita. Tetapi jangan bayangkan anak bayi diberikan penjelasan mengenai apa uang atau bagaimana cara mendapatkannya ya. Pada tahap awal, balita dapat diperkenalkan pada uang dengan cara yang santai dan gak langsung. Caranya sesederhana pemanfaatan uang tunai sebagai alat hitung. Kamu bisa mulai proses pengenalan ini menggunakan uang logam Rp100, Rp200, Rp500, hingga Rp1.000.

Setelah anak paham dan terbiasa memegang uang, kamu bisa melanjutkan proses ini dengan mendelegasikan tugas membayar ketika sedang bertransaksi. Misalnya, di suatu sore ketika sedang berjalan-jalan di taman dan anak meminta es krim sebagai camilan, kamu dapat memintanya bertanya langsung harga es krim tersebut kepada sang penjual. Setelahnya kamu bisa memancing anak untuk menghitung uang yang dia butuhkan untuk mendapatkan apa yang dia mau.

Dengan metode seperti ini, anak akan mulai terbiasa dengan keberadaan uang dalam kehidupannya sehari-hari.

Tahap Kedua: Uang dan Anak Sekolah Dasar
Kamu sebaiknya sudah siap mengantisipasi antusiasme anak yang semakin besar terhadap uang ketika mereka mulai masuk sekolah dasar. Karena, pada tahap ini mereka mulai paham konsep kebutuhan uang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Sehingga akan sangat ideal bila kamu berperan aktif membantu anak mengontrol penggunaan uang mereka.

Selain menjelaskan bahwa uang adalah alat transaksi yang sah di negara ini, kamu dapat memberikan contoh-contoh bijak penggunaan uang. Contoh-contoh ini dapat kamu perlihatkan dalam kehidupan sehari-hari agar penerimaan oleh anak pun lebih lancar. Misalnya, kebiasaan belanja yang berkesadaran penuh.

Gak cuma transaksi jual dan beli, pada tahap lebih lanjut ada baiknya anak diajak untuk menabung. Kamu bisa mengajarkan anak menabung dengan menerapkan konsep kumpulkan uang sakumu untuk mendapatkan barang-barang yang diimpikannya, seperti makanan, baju, sepatu, buku, dan juga mainan.

Baca juga: Cara Menghitung dan Mempersiapkan Dana Pendidikan

Tahap Ketiga: Uang dan Remaja
Jika pada tahun-tahun terakhir di sekolah dasar kamu masih memberikan anak uang saku secara harian, kamu bisa meningkatkan challenge level anak mengatur keuangan dengan memberikan uang saku secara mingguan dan/atau bulanan. Dengan cara ini, anak akan “dipaksa” oleh keadaan untuk membuat budgeting dari hari ke hari, dan menyusun prioritas serta belajar pengendalian diri. Anak juga akan senang karena merasa dipercaya dengan tanggung jawab baru oleh orangtua.

Di saat yang sama, kamu bisa mulai mengenalkan anak mengenai penyimpanan uang di bank dan apa saja keuntungan memiliki rekening di bank. Untuk praktiknya, kamu dapat memberikan kartu debit tambahan atau x-Card dari Jenius kamu. Kamu bisa memberikan sebuah kartu yang berisi uang saku mingguan atau bulanan anak.

Baca juga: #10YearChallenge Evolusi Bank dalam Sepuluh Tahun

Ketika memberikan kartu, kamu dapat mengajak anak untuk datang ke ATM terdekat dan mengajarkan cara tarik tunai sesuai kebutuhannya. Anak juga dapat diajarkan menggunakan kartu debit untuk membeli barang yang dia inginkan setelah berhasil mengumpulkan uangnya. Dengan x-Card, kamu dapat memantau penggunaan uang anak, langsung dari aplikasi Jenius kamu.

Belum punya x-Card untuk diberikan ke anak? Simak cara membuat x-Card Jenius berikut.


Belum punya Jenius? Download dan aktivasi akun Jenius kamu sekarang!

Artikel lainnya