Belajar Hidup Cukup Pakai Prinsip Lagom dari Swedia

writter Fifi Nurfitrianti

Pernah merasa gaji naik, tapi tabungan tetap segitu-gitu saja? 💸

Jangan-jangan bukan cuma pendapatan kamu yang naik, tapi justru lifestyle ikutan naik. Ini tandanya bukan soal berapa besar uang yang dimiliki, tapi seberapa baik caramu mengelolanya.

Padahal, gaji naik sebenarnya bisa jadi kesempatan untuk menabung lebih banyak asal dibarengi dengan gaya hidup yang “cukup”. Sama seperti orang Swedia yang punya filosofi hidup cukup, yakni Lagom.

Yuk, cari tau atur uang lebih lebih mindful pakai prinsip Lagom di sini! 🧘🏻

Belajar Hidup Cukup Lewat Prinsip Lagom

Lagom adalah prinsip atau filosofi Swedia yang berarti “cukup—gak terlalu banyak, gak terlalu sedikit”. Prinsip yang dipegang orang-orang Swedia ini mengarahkan kita untuk bisa hidup seimbang dan sederhana dengan merasa cukup.

Karena dengan merasa cukup, hidup bisa dinikmati lebih tenang tanpa harus mencari validasi atau berlomba-lomba dengan orang lain.

Kalau dalam urusan finansial, hal yang bisa kamu dapatkan kalau hidup dengan prinsip Lagom adalah: kestabilan finansial. Karena Lagom mengajarkan untuk mengatur uang secukupnya, sesuai kebutuhan, tanpa berlebihan—alias gak boros.

Lebih dari itu, lagom juga membantu kita membangun gaya hidup yang cukup sesuai kemampuan, gak gampang tergoda gengsi atau FOMO (Fear of Missing Out).

Nah, supaya kamu bisa mulai menerapkan prinsip Lagom dalam kehidupan sehari-hari, ini dia 5 hal sederhana yang bisa kamu lakukan mulai sekarang.

1. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan

Satu hal penting untuk memulai prinsip lagom adalah: bedakan mana yang benar-benar kebutuhan dan mana yang hanya keinginan.

Misalnya, kamu merasa perlu beli smartphone keluaran baru karena ingin upgrade biar gak ketinggalan zaman. Padahal kalau dipikir lagi, smartphone milikmu sekarang masih berfungsi dengan baik.

Berarti, ini hanya keinginan semata, bukan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi. Jadi, setiap kali kamu ingin membeli suatu barang, coba tanya ini dulu ke diri sendiri:

“Apakah aku memang butuh atau ini cuma keinginanku biar egoku merasa puas? 💭”

Dengan punya kesadaran ini, kamu bisa lebih bijak dalam membeli sesuatu dan menghindari belanja yang gak perlu.

2. Buat Budgeting yang Pas

Kalau hidup terlalu hemat, kadang-kadang justru malah bikin ruang gerak terbatas. Sebaliknya, kalau terlalu splurge yang ada justru keuangan malah kacau. 🫨

Maka itu, Lagom mengajarkan untuk membuat budgeting yang pas, ketika menabung adalah hal wajib, akan tetapi di sisi lain masih bisa mengalokasikan untuk hal yang bersifat hiburan tanpa berlebihan.

Kamu bisa pakai cara budgeting bagi lima ala Li Ka-Shing untuk membuat budgeting yang pas sesuai kebutuhanmu. Dengan catatan, kamu gak boleh melintasi batas budget yang sudah ditentukan sebelumnya, ya.

Biar proses budgeting makin mudah, kamu bisa gunakan x-Card dari Jenius untuk mengatur kebutuhan spesifik mulai dari belanja, transportasi, atau juga bisa kamu kasih ke orang terdekat sebagai uang simpanan.

Apalagi semuanya bisa langsung kamu kelola langsung dari aplikasi Jenius, jadi lebih aman deh!

3. Hindari Konsumsi Berlebihan

Banyak orang yang terjebak membeli sesuatu hanya karena merasa FOMO. Misalnya ada sepatu keluaran terbaru yang lagi hype, karena melihat ramai di media sosial, rasanya seperti harus ikut beli biar terlihat hits—padahal belum ada spare budget untuk beli sepatu atau koleksi sepatu di rumah sudah menumpuk.

Nah, ini adalah bentuk konsumsi berlebihan yang harus dihentikan. Sehingga, kamu perlu buat batasan untuk diri sendiri saat membeli sesuatu. Misalnya, kamu bisa pikirkan kembali kalau ingin membeli sesuatu yang sebelumnya sudah dimiliki dan bertanya:

“Apakah yang aku punya sebelumnya sudah lebih dari cukup dan memenuhi apa yang aku butuhkan saat ini?”

Kalau sudah paham pentingnya hidup cukup, maka kita bisa menahan diri dari pola konsumsi yang berlebihan. 🙆🏻

Prinsip ini juga bisa diterapkan dalam hal hiburan. Misalnya, daripada langganan banyak layanan streaming sekaligus, cukup pilih satu saja yang paling kamu suka. Kalau mau coba yang lain, kamu bisa mengakalinya dengan berganti tiap bulan. Jadi, masih bisa pilih hiburan tapi dompet tetap aman~

4. Utamakan Kualitas daripada Kuantitas

Hidup dengan prinsip Lagom akan membuatmu mementingkan kualitas daripada kuantitas. Artinya, kamu gak gampang tergoda untuk beli banyak barang karena murah, tapi lebih memilih bayar sedikit lebih mahal untuk dapat barang berkualitas yang awet dan tahan lama dan bisa dipakai hingga habis/rusak.

Lagom mengajarkan untuk fokus pada kebahagiaan jangka panjang, bukan hanya kesenangan instan. Jadi sebelum membeli, baiknya kamu bisa bertanya pada diri sendiri:

“Apakah barang ini akan menambah nilai di hidupku? Seberapa lama bisa digunakan?”

Jadi, misalnya kamu sedang dihadapkan pada pilihan antara membeli dua baju tipis seharga Rp100 ribu, atau satu baju dengan bahan adem yang lebih tahan lama seharga Rp150 ribu, kamu bakal pilih yang mana? 🤔

Biar gak merasa terlalu berat saat beli barang dengan harga yang sedikit mahal, kamu bisa  memanfaatkan fitur Dream Saver. Tabungan autodebit dari Jenius ini akan mempermudahmu untuk menyisihkan dana demi wishlist barang impianmu yang bisa kamu atur sendiri periode menabungnya! 💰

Dalam garis besar, Lagom bukan berarti pelit terhadap diri sendiri, melainkan paham apa yang jadi kebutuhan dan bisa tetap mindful untuk menikmati hidup sesuai pilihan. Dengan begitu, maka kita bisa merasa cukup sekaligus menemukan keseimbangan dalam hidup supaya lebih bahagia. 🙌🏻

Mau tau prinsip atau filosofi keuangan dari negara lain? Tungguin selanjutnya di Blog Jenius, ya!

Artikel lainnya