Intip Cara Pensiun Nyaman ala Singapura lewat Central Provident Fund

writter Fifi Nurfitrianti

Singapura gak hanya terkenal dengan tata kota yang rapi dan fasilitas publik yang lengkap lho, teman Jenius. Ternyata negara ini juga punya sistem keuangan yang terstruktur bagi kepentingan finansial masyarakatnya!

Let us introduce you to… Central Provident Fund (CPF)!

Central Provident Fund adalah sistem keuangan berupa tabungan wajib dari pemerintah yang membantu warganya menyiapkan masa depan: mulai dari beli rumah, pendidikan, kesehatan, hingga persiapan hari tua. 💰

Sistem ini bertujuan untuk membangun kebiasaan finansial yang sehat sejak muda agar saat usia pensiun nanti hidup tetap terjamin. Dari CPF ini, ada banyak pelajaran finansial yang bisa ditiru, lho. Yuk, cari tau di sini! 💁🏻‍♂️

Prinsip Finansial dari Central Provident Fund (CPF)

Diambil dari laman resminya, Central Provident Fund (CPF) adalah pilar utama dalam sistem jaminan sosial di Singapura yang membantu menyisihkan dana untuk membangun fondasi yang kuat dalam menghadapi masa pensiun.

Memang bisa dipraktikkan di Indonesia? 🤔

Bisa dong! Walau belum punya sistem yang sama, Jenius bakal kasih kamu 3 hal yang bisa ditiru dari sistem CPF untuk membangun kesehatan finansial kamu, yakni:

1. Sisihkan Tabungan Terlebih Dahulu

Lewat sistem CPF, setiap warga negara dan permanent resident diwajibkan menyisihkan 20% dari gaji bulanannya yang secara otomatis akan masuk ke akun CPF.

Bukan cuma itu, perusahaan juga wajib menambahkan kontribusi sebesar 17% dari total gaji. Artinya, ada 37% dari gaji yang otomatis dialokasikan untuk tabungan masa depan setiap bulannya.

Sistem ini bisa kamu tiru dengan: atur persentase menabung, lalu sisihkan pendapatan untuk ditabung di awal, bukan dari sisa pengeluaran. 🪙

Para perencana keuangan biasanya menyarankan untuk menyisihkan minimal 10% dari penghasilan, tapi kamu boleh menyesuaikan lebih besar sesuai tujuan keuanganmu.

Jadi, gak ada lagi “kehabisan uang untuk ditabung” di akhir bulan deh! Kuncinya adalah tetap disiplin dan konsisten biar bisa membangun masa depan yang cerah secara perlahan. 💪

2. Buat Tabungan yang Terpisah

Dari total 37% yang masuk ke CPF, dana tersebut akan dibagi ke dalam tiga rekening atau tabungan berbeda, yakni:

  • 🏠Ordinary Account (OA) – untuk beli rumah dan pendidikan

  • 🏥 MediSave Account (MA) – biaya kesehatan dan asuransi

  • 👵Special Account (SA) – tabungan pensiun

Nah, dari sini kita bisa belajar untuk: pisahkan tabungan sesuai tujuan keuanganmu. Untuk itu, kamu bisa membuat beberapa tabungan yang berbeda sesuai kebutuhan personalmu, misalnya:

  • dana darurat,

  • beli mobil,

  • dana pendidikan anak, atau

  • dana pensiun.

Satu tabungan untuk satu tujuan! 1️⃣

Karena setiap dana sudah punya “pos”-nya sendiri, jadi cuma bisa digunakan untuk tujuannya. Dengan memisahkan tabunganmu, kamu bisa jadi lebih konsisten untuk mencapai tujuan finansialmu.

Di Jenius, kamu juga bisa memisahkan tabungan ke beberapa tabungan berbeda lewat menu Save It, antara lain:

  1. Flexi Saver —Tabungan fleksibel yang bisa ditarik kapan pun tanpa penalti dan bisa buat hingga tiga tabungan.

  2. Dream Saver — Tabungan autodebit yang bisa kamu tentukan sendiri periode, besaran, serta tanggal tercapai. Bisa buat hingga lima tabungan.

  3. Maxi Saver — Deposito praktis yang bantu mempercepat tujuanmu dengan suku bunga yang maksimal hingga 5,5% p.a.

Dengan fitur-fitur ini, kamu bisa bikin CPF versi kamu sendiri deh! Gak cuma rapi, tapi juga lebih memotivasi karena progresnya bisa kamu pantau setiap saat.  🍀

3. Mulai Mengumpulkan Dana Pensiun

Dana pensiun adalah kunci hidup nyaman di masa tua nanti. Untuk itu, CPF berperan sebagai program yang menjamin penggunanya menerima penghasilan rutin seumur hidup.

Nah, kalau di Indonesia, rata-rata usia pensiun biasanya berada di 55 tahun—yang membuatmu perlu dana yang cukup untuk biaya hidup ke depannya.

Makanya, penting banget untuk mulai menabung dana pensiun sejak awal bekerja. Karena semakin cepat kamu mulai menabung, maka semakin cepat juga dana pensiunmu terkumpul.

Untuk menghitung kebutuhan dana pensiun, kamu bisa pakai The 4% Rule. Caranya:

  1. Hitung pengeluaran bulananmu, misalnya Rp8 juta

  2. Kalikan 12 bulan = Rp96 juta per tahun

  3. Kalikan dengan 25 = Rp2,4 miliar

Jadi, dana pensiun yang kamu butuhkan adalah sebesar Rp2,4 miliar. Bayangin kalau kamu mengumpulkan dananya gak dari awal? Pasti berat banget, kan? 😱

Biar dana pensiun bisa tumbuh dengan optimal seiring usia, investasi reksa dana di Jenius bisa menjadi pilihan biar uangmu tumbuh lebih cepat.

Cukup buka aplikasi Jenius, pilih Wealth pada navigasi bawah layar, lalu pilih menu Investment. Di Jenius, kamu bisa pilih produk reksa dana sesuai profil risiko dan mulai investasi dari nominal kecil.

Semakin cepat kamu mulai, semakin siap kamu sambut masa pensiun dengan tenang! 🙌🏻

4. Pentingnya Asuransi

CPF di Singapura bukan cuma tabungan pensiun, tapi juga mencakup perlindungan asuransi kesehatan, yang dikumpulkan dalam MediSave Account (MA).

Dana di MA digunakan untuk membayar premi asuransi, biaya rawat inap, hingga biaya operasi—agar tetap terlindungi secara finansial saat menghadapi risiko kesehatan.

Dari sini, kita bisa belajar bahwa kesehatan adalah aset penting yang harus diproteksi sejak dini. Karena itu, penting untuk mengalokasikan dana khusus untuk asuransi kesehatan.

First thing first, pastikan kamu sudah terdaftar dan aktif di BPJS Kesehatan. Lalu, jika kamu bekerja, cek kembali apakah asuransi kantor sudah memberikan perlindungan yang cukup. Namun, jika dirasa belum, kamu bisa pertimbangkan untuk membeli asuransi kesehatan swasta, ya.

Dengan punya proteksi berupa asuransi, kamu bisa lebih tenang sekaligus membantu mengelola risiko finansial. ⛑️

Dari Central Provident Fund (CPF), Singapura mengajarkan dengan sistem yang disiplin, warganya bisa mandiri secara finansial di masa tua nanti.

Begitu juga buat kamu, dengan punya dan melakukan prinsip yang sama dengan CPF, kamu pun bisa meraih kebebasan finansial saat pensiun nanti! 👴🏻👵🏻

Pssttt… Tunggu artikel lainnya yang bakal bahas prinsip keuangan dari negara lain ya~

Artikel lainnya