Pernah gak kamu membayangkan dapat durian runtuh, alias uang gak terduga yang tiba-tiba masuk ke dalam rekening baik itu warisan, uang hibah, ataupun lainnya?
Sama banget kayak kisahnya M di film How to Make Millions Before Grandma Dies, yang (SPOILER ALERT!) tiba-tiba dapat warisan dari Amah alias sang nenek kesayangan. 👵🏻
M gak menyangka dia masuk ke daftar penerima warisan dari sang nenek. Dalam semalam, tiba-tiba ia memiliki Rp271 triliun di tabungan yang dibuat neneknya khusus untuk M.
Nah, durian runtuh tersebut disebut sudden windfall—atau rezeki yang datang tiba-tiba karena suatu kondisi—dalam hal ini adalah warisan. Membayangkan tiba-tiba dapat warisan kayak M memang enak banget, kita bisa beli ini-itu untuk memenuhi segala kebutuhan.
Eits, tapi kalau kamu gak bisa mengelolanya secara baik, bisa jadi uang tersebut habis gak bersisa. Apalagi tiap orang akan bereaksi berbeda ketika mendapat uang secara tiba-tiba seperti warisan.
Soalnya, uang tersebut gak didapat atas kerja keras, maka biasanya yang dapat warisan menghabiskannya tanpa perhitungan.
Baca juga: Sudahkah Kamu Merdeka Secara Finansial?
Jadi, kalau suatu saat nanti kamu benar-benar dapat warisan, yang benar harus bagaimana, ya?
Karena dapatnya mendadak, kita punya kecenderungan untuk membuat daftar keinginan finansial dari warisan tersebut seperti membeli banyak barang yang kita butuhkan—atau bahkan inginkan.
Tapi, jangan terburu-buru ya, teman Jenius. Ketika dapat warisan, kita perlu menekan pause button alias menghentikan segala kegiatan maupun keputusan finansial agar punya pikiran yang lebih jernih.
Setelahnya, lakukan perencanaan (plan) yang baik. Hal ini agar kamu menggunakan harta warisan dengan bijak, bahkan sekaligus menghindarkan kamu dari konflik keluarga.
Langkah apa saja yang baik ketika mendapat warisan?
Kamu bisa menggunakan uang warisan untuk melunasi utang-utang kamu, baik yang bersifat konsumtif maupun produktif. Utamakan untuk melunasi utang yang paling tinggi bunganya.
Baca juga: Cara Mengelola Utang dengan Sehat
Bahkan, dilansir dari BMO Wealth Management, 64% penerima waris sudah berpikir menggunakan uang warisannya untuk melunasi utang-utangnya.
Seperti namanya, dana darurat bisa digunakan ketika mengalami kondisi gak terduga seperti biaya pengobatan, terkena PHK, dan sebagainya. Jadi, adanya harta warisan bisa kamu alokasikan sebagai pos dana darurat.
Dana darurat merupakan salah satu pos keuangan yang wajib dimiliki setiap orang, tanpa terkecuali, termasuk kamu, dan terkhusus Gen Z. Soalnya, dilansir dari survei Bank of America, Gen Z belum punya cukup tabungan untuk membiayai pengeluaran selama 3 bulan kalau terjadi keadaan darurat! Duh, jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari ya.
Ini salah satu hal krusial yang penting, teman Jenius. Kamu harus melindungi aset warisanmu dengan asuransi yang sesuai; baik itu asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi properti, ataupun asuransi lainnya.
Hal ini bisa jadi dana alokasi warisan karena kita gak pernah tau apa yang akan terjadi di kemudian hari.
Sebenarnya, masih banyak hal yang bisa kamu rencanakan ketika mendapat warisan.
Misalnya, jadi momen untuk melakukan investasi pertama atau menambah nilai investasi bagi yang sebelumnya sudah berinvestasi.
Bahkan, kamu bisa membeli barang wishlist kamu sejak lama. Atau merencanakan untuk berhenti bekerja dan memulai bisnis.
Gak ada yang salah dengan keputusan-keputusan tersebut asal kamu sudah memikirkannya matang-matang. Ingat pause and plan, dan semoga keputusan finansial kamu setelah mendapat warisan bisa membawa kamu makin cepat menuju tujuan finansial.