7 Financial Checklist Saat Memasuki Usia 40 Tahun

writter Fifi Nurfitrianti

Setiap periode kehidupan punya concern khusus masing-masing. Setelah mencontreng seluruh financial checklist untuk yang berusia 20 tahunan dan 30 tahunan, sekarang saatnya kamu mulai melihat apa saja tujuan keuangan yang perlu dicapai saat memasuki usia 40 tahunan.

Financial Checklist #1: Pertimbangkan Kebutuhan Asuransi Jiwa

Apakah kamu memiliki tanggungan? Bila jawabannya ya, kamu sudah harus mempertimbangkan kebutuhan asuransi jiwa.

Asuransi jiwa penting sebagai proteksi bila kamu terkena musibah. Dengan uang pertanggungan yang cukup, kualitas hidup anggota keluargamu akan tetap terjaga, paling gak untuk sementara waktu.

Asuransi jiwa akan semakin penting bila kamu adalah satu-satunya orang berpenghasilan yang menanggung hidup keluarga besarmu. Uang pertanggungan dari asuransi jiwamu akan bermanfaat untuk anggota keluarga yang ditinggalkan, hingga mereka sanggup berdiri dengan kaki sendiri.

Financial Checklist #2: Evaluasi dan Tingkatkan Jumlah Dana Pensiun

Kamu sudah mulai menyiapkan dana pensiun sejak bekerja pertama kali? Nah, ketika memasuki usia 40 tahun, sebaiknya kamu review dan hitung ulang kebutuhan dana pensiunmu.

Seiring dengan perkembangan karier, peningkatan penghasilan, serta perubahan gaya hidup, kebutuhan dana pensiun pun akan berubah. Bila kamu mengeceknya pada usia 40 tahunan, kamu akan punya waktu untuk meningkatkan target dana pensiun, menutup gap/kekurangan dari aset yang sudah ada, hingga mengubah rencana investasi sesuai profil risiko.

Yuk pastikan dana pensiun aman, agar gaya hidupmu dan keluarga bisa tetap dipertahankan walaupun sudah tidak aktif bekerja.

Baca juga: Hitung Perkiraan Dana Pensiun Kamu dengan The 4% Rule

Financial Checklist #3: Atur Rencana untuk Melunasi Seluruh Utang

Utang jangka panjang (seperti kredit kepemilikan properti dan pinjaman modal usaha) yang bisa membantu dalam usaha memiliki atau meningkatkan aset biasanya diambil pada usia produktif.

Bagaimana bila sudah memasuki usia kepala empat? Pertama-tama, kamu bisa mengajukan restrukturisasi cicilan. Bila ada rezeki tambahan yang besar, kamu bisa melunasi sebagian sisa utang. Alternatif lain, kamu bisa memperbesar nominal cicilan bulanan agar tenor kredit bisa semakin pendek.

Kemudian, sebisa mungkin, hindari membuat utang baru—apalagi yang sifatnya jangka panjang. Menjelang usia pensiun, alangkah baiknya bila daftar utang semakin pendek dan dikejar supaya menjadi nol. Tujuannya, agar hidupmu saat pensiun tidak terbebani utang, serta menghindari risiko sulit bayar yang dapat menciptakan sandwich generation.

Baca juga: Solusi #Hari2Jenius untuk Sandwich Generation

Financial Checklist #4: Miliki Filosofi Investasi

Pandangan setiap orang—kamu, investor—terhadap investasi pasti berbeda-beda. Setelah mempelajari banyak hal soal investasi, milikilah filosofi investasimu sendiri. Filosofi yang mewakili keunikan dirimu, yang sesuai dengan profil risikomu, serta yang menggambarkan pandanganmu soal uang.

Filosofi investasi yang kamu miliki akan membantumu berdiri teguh di antara seluruh voice dan noice soal investasi yang semakin riuh. Filosofi ini nantinya juga bisa membantumu mengambil keputusan—seperti di mana sebaiknya kamu berinvestasi, berapa lama investasi tersebut perlu dimiliki, hingga kapan kamu harus take profit dan cut loss akibat fluktuasi harga yang terjadi.

Banyaklah membaca soal keuangan dan investasi, kenali karakter dirimu sendiri, kemudian tentukan apa impian yang ingin kamu capai dengan berinvestasi. Tiga hal ini akan membantumu melihat dengan jelas kondisi dan keputusan yang perlu diambil.

Baca juga: Persiapkan Keuangan untuk Kejadian Terburuk

Financial Checklist #5: Buatlah Rencana Finansial Jangka Panjang

Selain tabungan jangka pendek yang dibuat setiap tahun, buatlah rencana finansial jangka panjang yang bersifat komprehensif. Coba jawablah beberapa pertanyaan berikut yang dapat membantumu menentukan apa rencana finansial jangka yang ingin kamu capai, baik untuk dirimu sendiri maupun keluarga.

  1. Apa cita-cita besarmu yang belum tercapai?
  2. Adakah impian yang dulu sempat kamu lupakan karena keterbatasan dana?
  3. Apa aspirasi yang ingin kamu realisasikan saat ini?
  4. Apa yang ingin kamu miliki 10 tahun lagi?
  5. Apa saja kegiatan yang ingin kamu lakukan saat pensiun nanti?
  6. Adakah rencana memiliki bisnis sendiri yang dapat dijadikan sumber baru penghasilan?
  7. Apa impian anggota keluarga ingin kamu bantu proses?

Baca juga: 11 Ide Tabungan Jangka Pendek untuk Tahun 2021

Financial Checklist #6: Mulai Membuat Rencana Waris

Jangan menganggap remeh atau tabu perencanaan waris. Urusan waris gak cuma milik mereka yang beraset miliaran atau mereka yang sedang sakit serius. Ya, kamu yang masih muda dan mulai memiliki aset juga perlu membuat rencana waris.

Mulailah dengan membuat daftar aset dan utang, kemudian buat rencana pembagian waris atas kekayaan yang kamu miliki. Setelah itu, konsultasikanlah kepada notaris untuk membuat surat wasiat yang sah dan legal.

Dengan rencana waris, kamu dapat memastikan bahwa aset yang kamu miliki akan diterima oleh ahli waris yang kamu tentukan dan mengurangi risiko konflik antar ahli waris.

Baca juga: Cara Menghitung Nilai Kekayaan Bersih

Financial Checklist #7: Melakukan Review, Evaluasi, dan Koreksi Keuangan Secara Berkala

Kemampuan review, evaluasi, dan koreksi keuangan sangat dibutuhkan—khususnya buat yang sudah memasuki jenjang usia 40 tahunan. Kesehatan finansial perlu dicek secara berkala, untuk mengantisipasi kebutuhan finansial di masa depan.

Semakin mendekati waktu rencana pensiun, frekuensi review dan koreksi keuangan perlu ditingkatkan agar kamu dapat memastikan apakah perencanaan keuangan yang disusun sudah sesuai target dan ekspektasi.

Baca juga: Cek Keuangan Tiap Awal Tahun

Semoga sejak mulai memasuki usia 40 tahun, kamu sudah punya gambaran yang semakin jelas soal tujuan keuanganmu ya. Contreng poin-poin pada financial checklist berikut untuk mengetahui apa saja yang perlu kamu improve untuk memiliki kondisi keuangan yang sehat dan ideal.

Financial Checklist 40 Tahunan

Cek juga financial checklist untuk usia 20 tahunan dan financial checklist untuk usia 30 tahunan, untuk memastikan bahwa seluruh financial checklist dasar sudah kamu capai.

Belum punya Jenius untuk membantumu mewujudkan seluruh poin dalam financial checklist? Download dan aktivasi sekarang.


Artikel lainnya