Langkah-Langkah Finansial untuk Kamu yang Berusia 20 Tahunan

writter Fifi Nurfitrianti

Usia 20 hingga 29 tahunan bisa dibilang merupakan kelompok usia yang sangat dinamis. Saat memasuki usia 20 tahunan, seseorang juga masuk ke fase hidup dewasa muda. Fase di mana individu perlu mengambil langkah-langkah kecil dalam hidup—memasuki dunia kerja, mulai berpenghasilan, serta perlu mandiri dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri.

Gak lama, menjelang akhir usia 28-29 tahun, dinamikanya sudah berbeda lagi karena adanya perubahan yang cukup signifikan, baik dari sisi kognitif maupun psikologis. Begitupun urusan finansial.

Kamu termasuk teman Jenius yang berusia 20 tahunan, tapi belum tau pasti langkah apa saja yang perlu kamu lakukan terkait urusan finansialmu? Jangan khawatir, Jenius sudah menyiapkan langkah-langkah finansial, alias financial checklist, yang bisa kamu jadikan panduan dalam menyusun target keuangan pada usia 20 tahunan.

Financial Checklist #1: Keuangan yang Sehat

Sebelum nanti kamu mengeluh soal keborosan, gaji yang gak cukup, banyaknya cicilan, dan masalah-masalah finansial lain, yuk mulai kebiasaan baik agar kamu memiliki keuangan yang sehat.

Langkahnya sesederhana:

  1. Lakukan budgeting bulanan
  2. Kelola cash flow agar gak defisit
  3. Konsisten menabung
  4. Hindari utang konsumtif

Gunakan alat bantu yang tepat, seperti fitur Moneytory dan Save It dari Jenius, agar langkahmu menciptakan keuangan yang sehat lebih lancar dan nyaman.

Baca juga: 3 Pertanyaan tentang Budgeting

Financial Checklist #2: Bayar Tagihan Sendiri

Setelah punya penghasilan sendiri, jangan lupa kebalikannya juga: ada tagihan sendiri! Buat yang ngekos atau tinggal sendiri, jangan lupa bayar seluruh tagihan rumah tanggamu ya.

Sementara buat kamu yang tinggal di rumah orangtua… kalau biasanya terima beres, coba yuk ambil langkah kecil dengan bantu orangtua membayar sebagian tagihan di rumah. Gak harus semua kok, pilih saja salah satu sebagai langkah awal, misalnya tagihan internet, listrik, atau air.

Dengan begini, harapannya kamu akan terbiasa bertanggung jawab atas kebutuhan hidupmu. Biar kalau nanti punya rumah sendiri atau sudah berkeluarga, kamu gak kaget lagi!

Baca juga: Trik Menyiapkan Tabungan Khusus “Mama Butuh Uang”

Financial Checklist #3: Siapkan Sendiri Biaya Liburan

Wajar banget kalau kamu belum tau mau nabung buat apa, secara baru mulai berpenghasilan nih. Biar senang, boleh banget lho kalau kamu mau menabung untuk biaya liburanmu sendiri.

Kalau selama ini liburannya selalu bareng keluarga dan dibiayai, bisa nih kamu set target untuk membiayai liburanmu sendiri. Pasti bangga sama diri sendiri deh rasanya kalau sudah berhasil menabung dana liburan ke destinasi impian!

Baca juga: 7 Pengeluaran Terbesar yang Dilakukan Milenial

Financial Checklist #4: Mulai Menabung Dana Darurat

Gak semua orang pernah “hidup susah”, tapi semua orang pasti tau deh gak enaknya gak punya uang yang cukup pada saat-saat darurat.

Oke, kalau sekarang kamu punya penghasilan dan merasa gak perlu dana darurat. Namun perlu diingat, ketidakberuntungan bisa menimpa siapa pun secara random.

Daripada nanti pas butuh gak ada uangnya, yuk cicil dana daruratmu setiap baru gajian. Sebagai langkah kecil di awal, buatlah target sebesar 3 kali pengeluaran bulananmu.

Baca juga: 3 Pertanyaan tentang Dana Darurat

Financial Checklist #5: Punya Asuransi Kesehatan

Salah satu pengeluaran terbesar yang bisa dibayangkan adalah biaya kesehatan! Belum lagi jika sakitnya parah dan memerlukan banyak tindakan medis. Makanya, proteksi berupa asuransi kesehatan itu penting sekali.

Paling gak, daftarlah asuransi kesehatan dari pemerintah yang kini bernama BPJS. Kemudian bila punya budget tambahan, gak ada salahnya mengambil langkah lebih besar dengan memiliki proteksi tambahan sesuai kebutuhanmu dari asuransi swasta.

Financial Checklist #6: Peningkatan Karier

Selain sibuk mengatur keuangan agar apa yang kamu hasilkan bisa mencukupi kebutuhanmu, jangan lupa untuk susun rencana kariermu ya. Karena salah satu investasi terpenting adalah untuk pengembangan dirimu sendiri!

Sisihkan budget untuk ikuti workshop-workshop yang dapat mendukung pekerjaanmu, hingga kursus-kursus bahasa atau keahlian lain yang dapat memperkaya kualitas diri kamu.

Kalau pengetahuan, pengalamanmu, dan hasil kerjamu terus meningkat, langkah menuju puncak kariermu akan terus terbuka. Dan secara otomatis, pendapatanmu juga akan meningkat!

Financial Checklist #7: Belajar dan Mulai Berinvestasi

Pada usia menjelang 30, biasanya target keuangan sudah semakin banyak nih. Kamu pengin punya tabungan ratusan juta, pengin punya kendaraan sendiri, hingga pengin mulai nyicil rumah!

Untuk tujuan finansial yang nominalnya besar dan berjangka panjang, kamu bisa berinvestasi lho. Mulailah berinvestasi pada instrumen yang berisiko rendah-menengah, seperti deposito, obligasi, dan emas. Kemudian bila sudah lebih percaya diri dengan ilmu maupun modal yang dimiliki, kamu bisa berinvestasi pada instrumen yang lebih berisiko sekaligus punya potensi return lebih tinggi, seperti reksa dana dan saham.

Ingat, jangan asal investasi ya. Pelajarilah terlebih dahulu sebelum menginvestasikan uangmu, dan pilihlah produk keuangan yang sesuai dengan profil risikomu.

Baca juga: Simpel Berinvestasi Reksa Dana di Jenius

Financial Checklist #8: Siapkan DP Properti Pertama

Memiliki properti pertama rasanya pasti berat, apalagi untuk kamu yang berusia 20 tahunan. Harga properti yang cukup mahal dan terus meningkat biasanya menjadi pertimbangan paling berat.

Kalau memang 5 hingga 10 tahun lagi kamu pengin punya apartemen atau rumah sendiri, gak ada salahnya bila kamu mulai menyiapkan uang muka (down payment/DP) properti pertama sejak akhir usia 20-an.

DP yang cukup akan meringankan langkahmu saat mengambil KPR, karena cicilan bulanannya bisa lebih enteng. Di sisi lain, besarnya DP juga akan memberimu opsi durasi cicilan yang lebih pendek—yang artinya bunga yang dikenakan pun lebih sedikit.

Baca juga: Siapkan Uang Muka Properti Pertama Mulai Sekarang

Financial Checklist #9: Mulai Menyiapkan Dana Pensiun

Kamu tahu gak kalau biaya pensiun itu mahal banget? Mahalnya tuh sampai para perencana keuangan menyarankan untuk mulai menabung untuk dana pensiun kalau bisa segera setelah kamu mulai berpenghasilan!

Menurut hitung-hitungannya, kalau dimulai di usia 20-an, uang yang perlu kamu sisihkan untuk dana pensiun ini bisa lebih ringan hingga 70% lho daripada memulai pada usia 30-an, dan tentu lebih besar lagi bila dimulai pada usia 40-an.

Ingat-ingat saja bahwa gak ada kata terlalu cepat untuk memulai langkah yang baik—ya, termasuk mulai menabung untuk dana pensiun! Toh nanti pada usia 50-an jika dana pensiunnya sudah aman, kan kamu bisa pensiun dini dan fokus bersenang-senang dengan keluarga.

Baca juga: Hitung Perkiraan Dana Pensiun Kamu dengan The 4% Rule

Dari 9 financial checklist yang sudah Jenius sebutkan sebagai referensi, apakah ada yang mau kamu masukkan ke daftar target pribadimu? Atau semuanya mau kamu jadikan resolusi keuangan terbaru? Gak ada kata terlambat untuk memulai, asal benar-benar dimulai ya. Dan untuk memulai, kamu bisa selalu mengambil langkah kecil terlebih dahulu.

Financial Checklist 20 Tahunan

Semangat yuk, untuk kehidupan keuangan yang lebih baik!

Belum punya Jenius yang bisa membantumu mencontreng lebih banyak financial checklist? Download dan aktivasi sekarang.


Artikel lainnya