Selain Minta Kode OTP, Berikut Ciri-Ciri Penipuan Melalui Telepon

writter Sefina Fadrin

Teman Jenius pernah dihubungi seseorang gak dikenal melalui telepon dan mengaku sebagai pihak-pihak tertentu, seperti bank, penyedia layanan telekomunikasi, dan lainnya? Teman Jenius harus berhati-hati ya, karena seringkali hal ini merupakan phishing.

Phishing adalah bentuk penipuan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi data sensitif dari korbannya. Beberapa contoh data incaran penipu yang mengatasnamakan bank adalah PIN, password, nama ibu kandung, dan informasi kartu debit/kredit kamu. Phishing yang paling sering terjadi adalah penipu menelepon dan mendesak korbannya untuk memberikan data-data pribadi tersebut. Hal ini disebut juga dengan voice phishing atau vhishing.

Baca juga: Apa Itu Phishing, Vhishing dan Smishing?

Sebagai gambaran, yang seringkali terjadi adalah penipu yang mengaku sebagai pihak Jenius akan menghubungi nasabah dan menginformasikan bahwa nasabah perlu melakukan pembaruan kartu. Penipu biasanya menawarkan untuk membantu mengurus pembaruan kartu tersebut lewat telepon dan membutuhkan data-data sensitif korban untuk membantu proses ini.

Apabila nasabah lengah dan mengikuti arahan penipu, data-data seperti 16 digit nomor kartu, masa berlaku dan kode CVV kartu, password, dan bahkan kode OTP yang bisa menjadi akses masuk ke akun Jenius akan jatuh ke tangan penipu. Dengan mengambil alih akun Jenius nasabah, penipu bisa menguras seluruh tabungan nasabah.

Modus penipuan memang semakin beragam dan aksi penipu pun semakin canggih. Namun ada beberapa hal yang bisa kamu cek dan cara yang bisa kamu lakukan untuk memastikan apakah kamu sedang ditelepon penipu atau tidak. Yuk, simak penjelasannya supaya kamu bisa dengan mudah mendeteksi penipuan.

1. Menolak menutup telepon untuk ditelepon balik

Apabila kamu menerima telepon dari pihak atau institusi tertentu, dan dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk menerima telepon, kamu berhak untuk tidak melanjutkan pembicaraan atau meminta untuk ditelepon kembali di lain waktu.

Kalau lawan bicara menolak untuk menutup telepon atau tidak mau menelepon kembali di waktu yang berbeda, kamu patut mencurigai hal ini. Jangan lengah dan perhatikan apa yang dibahas lawan bicara. Kalau penelepon adalah penipu, mereka akan memanfaatkan situasi dengan meneruskan pembicaraan, menekanmu dengan desakan yang mengancam atau menakut-nakuti dan seakan-akan harus diputuskan saat itu juga. Kalau hal itu terjadi, segera putuskan hubungan telepon dan hubungi pihak Jenius untuk mengonfirmasi hal ini ya.

Ingat, kalau dalam keadaan nggak memungkinkan dan kamu menerima telepon dari nomor asing, kamu berhak kok untuk tidak mengangkat telepon itu. Kalau pun akhirnya mengangkat telepon tersebut, kamu berhak meminta informasi lebih detail melalui e-mail dan tidak mengambil keputusan melalui telepon. Karena dalam keadaan lengah atau memiliki perhatian yang terbagi, kamu akan rentan jatuh dalam perangkap penipu.

2. Terdengar tidak meyakinkan

Anggaplah kamu mengangkat telepon dari nomor asing yang mengaku sebagai pihak Jenius, lalu menyampaikan bahwa akun Jenius kamu terdeteksi melakukan transaksi mencurigakan, padahal kamu nggak melakukan transaksi, dan nggak ada transaksi apa pun yang tercatat di In & Out.

Hal pertama yang bisa kamu perhatikan adalah bagaimana cara mereka menyampaikan hal tersebut. Biasanya penipu berbicara secara gak profesional, cara bicaranya terbata-bata dan bertele-tele, serta mengarahkan kamu untuk melakukan sesuatu tanpa memberikan kesempatan buat kamu untuk berpikir panjang.

Jangan panik, kamu harus tetap tenang dan berpikir jernih, tutup telepon dan segera hubungi SMBCI Care di 1500 365 untuk melakukan konfirmasi. Kalau perlu, kamu bisa melakukan blokir sementara pada Kartu Debit Jenius kamu.

3. Meminta kode OTP dan data pribadi

Kode OTP sering menjadi incaran para penipu. Tentu saja, karena kode OTP atau one-time password ini dibutuhkan salah satunya untuk verifikasi saat menghubungkan akun Jenius ke gadget baru.

Banyak penipu yang mengaku sebagai pihak Jenius dan meminta kode OTP dengan berbagai alasan agar bisa mengakses akun Jenius milik korban dari gadget mereka dan pada akhirnya mengambil alih akun tersebut.

Nggak hanya kode OTP, penipu biasanya juga meminta data-data pribadi lainnya seperti PIN, password, informasi di kartu, nama ibu kandung, dan lainnya. Dengan memiliki akses ke akun Jenius serta data-data pribadi kamu, penipu bisa mengambil uang dan melakukan tindakan ilegal dengan mengatasnamakan kamu.

Karena itu, jangan pernah memberikan kode OTP dan data pribadi ke siapa pun ya, termasuk ke pihak Jenius atau yang mengaku-ngaku sebagai pihak Jenius.

Baca juga: Pahami Pentingnya Merahasiakan Kode OTP

4. Meminta pembaruan kartu

Pembaruan kartu selalu jadi alasan yang dipakai penipu untuk menipu korbannya. Biasanya penipu akan menawarkan bantuan untuk memproses pembaruan ini dengan meminta kode OTP dan informasi yang ada pada Kartu Debit Jenius kamu.

Perlu diingat, Jenius tidak pernah meminta nasabah untuk mengganti Kartu Debit Jenius melalui telepon, bahkan sampai meminta informasi pribadi. Jenius juga tidak pernah mengancam akan memblokir kartu apabila kamu tidak melakukan pembaruan kartu. 

Jika Kartu Debit Jenius kamu sudah melewati masa tenggang, Jenius akan secara otomatis mengirimkan kartu debit baru ke alamat korespondensi kamu.

Selain itu, kamu memiliki akses sepenuhnya terhadap akun dan Kartu Debit Jenius kamu, termasuk pemblokiran kartu sementara atau permanen — yang secara otomatis akan mengirimkan permintaan pembuatan kartu baru — melalui fitur Card Center di dalam aplikasi Jenius. Ini bisa kamu lakukan sendiri tanpa bantuan pihak Jenius.

Baca juga: Kenali dan Waspadai Alasan-Alasan Impostor Jenius

5. Melayani pengaduan pelanggan via WhatsApp

Pihak Jenius tidak melayani pengaduan melalui WhatsApp. Jadi kalau kamu diarahkan untuk meneruskan pengaduan melalui WhatsApp atau dihubungi via WhatsApp oleh pihak yang mengaku dari Jenius dan bahkan sampai meminta data-data pribadi milikmu, waspadai hal ini ya. 

Berikut adalah akun media sosial resmi Jenius yang selalu memberikan informasi seputar fitur, kegiatan bersama komunitas, hingga penawaran yang sedang berjalan:

Sedangkan untuk layanan pelanggan resmi SMBCI Care yang bisa kamu hubungi 24/7 adalah sebagai berikut:

Baca juga: 8 Cara Memproteksi Akun Jenius Kamu

Nah, dengan mengikuti deskripsi di atas, kini kamu bisa mendeteksi penipuan yang mengatasnamakan Jenius. Jangan lengah dan terus waspada ya, karena siapa saja bisa menjadi target incaran penipu.

Selain itu, Jenius juga memiliki pusat informasi yang bisa membantu teman Jenius memperkaya diri dengan pengetahuan seputar keamanan perbankan supaya bisa mendeteksi dan terhindar dari penipuan. Cek halaman ini untuk informasi selengkapnya.

Artikel lainnya