La Dolce Vita: Cara Orang Italia Menikmati Hidup dengan Sadar Finansial

writter Tri Saputra Sakti

Di Italia, terutama di Roma, pagi hari selalu dimulai dengan kontras yang menarik. 

Kota itu riuh: deru motor Vespa, denting gelas espresso, juga langkah cepat orang-orang menembus jalanan batu. Namun di tengah keramaian itu, gak ada yang benar-benar terburu-buru.

Di tengah hiruk-pikuk itu, orang Italia seolah punya rahasia tentang gaya hidup keuangan yang seimbang, menikmati hidup tanpa terjebak tekanan ekonomi.

Mereka seolah tau satu hal yang sering kita lupa: hidup gak harus jadi perlombaan, pentingnya menikmati ritme kehidupan seimbang di tengah kesibukan hidup.

Di kota yang penuh sejarah dan seni itu, orang-orang berjalan pelan bukan karena malas, melainkan karena mereka tau ke mana tujuan mereka. Mereka menikmati ritme hidupnya sendiri, tanpa dikejar waktu atau perbandingan.

Mereka tau cara hidup yang tenang, punya arah yang jelas, seperti mengatur keuangan dengan bijak. Dengan perencanaan finansial yang matang, setiap langkah jadi lebih ringan karena mereka memahami prioritas.

Dan di situlah filosofi mereka lahir: la dolce vita.

Hidup yang manis.

Manis di sini bukan soal berlimpah, melainkan tentang tau kapan cukup. Kesadaran itu menular ke banyak aspek hidup mereka, termasuk soal uang.

Bagi orang Italia, hidup dengan rasa juga berarti mengatur uang dengan rasa: seperlunya, secukupnya, tanpa kehilangan nikmatnya.

Menjaga kesehatan finansial berarti menjaga ketenangan pikiran. Bahwa uang seharusnya mendukung hidup kita, bukan mengatur segalanya.

Hidup dengan Rasa, Bukan dengan Angka

Buat orang Italia, uang bukan musuh, tapi juga bukan pusat hidup. Mereka memandang uang seperti garam dalam masakan: penting, tapi secukupnya.

Mereka tau bahwa terlalu sedikit membuat hidup hambar, tapi terlalu banyak bisa menenggelamkan rasa.

Dengan menerapkan pengelolaan finansial yang sadar, mereka bisa mengatur keuangan tanpa kehilangan kenikmatan hidup itu sendiri. Itulah kunci dari gaya hidup finansial berkelanjutan.

Dan di situlah satu kalimat klasik menjadi pegangan banyak keluarga Italia:

Non spendere più di quello che guadagni.”

Jangan belanja lebih dari yang kamu hasilkan. Prinsip sederhana tapi penting dalam hidup orang Italia.

Buat mereka, kalimat itu bukan soal “hemat” atau “pelit”. Hal itu tentang kehormatan; tentang bagaimana kamu menghormati diri sendiri dan hasil kerja kerasmu.

Tentang hidup tanpa utang pada waktu, tanpa dikejar rasa bersalah karena berlebihan. Bukan untuk menumpuk kekayaan tanpa henti, tapi menciptakan kenikmatan hidup dan kebahagiaan yang gak diukur dari jumlah uang.

Orang Italia percaya, kalau kamu bisa menikmati apa yang kamu punya tanpa harus menambah beban, di situlah rasa manis hidup muncul.

Mereka gak menolak kenikmatan; mereka justru menikmatinya dengan sadar. Segelas wine, makan malam sederhana, jaket kulit handmade yang dibeli setelah menabung lama… semua dilakukan dalam irama yang seimbang.

Mereka tau kapan memberi, kapan menahan. Mereka percaya keseimbangan finansial adalah kunci kebahagiaan.

Dengan pengelolaan keuangan yang baik, mereka bisa tetap menikmati hidup tanpa khawatir soal tekanan finansial.

La Dolce Vita di Kehidupan Sehari-hari

Bisa gak sih menerapkan la dolce vita di kehidupan sehari-hari?

Jawabannya: bisa banget!

Untuk bisa menikmati hidup seimbang dan sadar finansial, kamu bisa mulai memikirkan bahwa…

  • Gak perlu menunggu pensiun baru menikmati hidup, tapi kamu bisa mencicil kebahagiaan kecil setiap hari.

  • Nongkrong di kafe bukan karena tren, tapi karena kamu suka aroma dan percakapannya.

  • Beli barang bukan karena FOMO, tapi karena kamu menghargai seni dan makna barang tersebut.

  • Bekerja keras iya, tapi juga kasih ruang untuk berdiam sejenak, bernapas lebih, dan bersyukur lebih banyak.

Kalau terbiasa menikmati hidup dengan seimbang tanpa berlebihan,  poin-poin di atas bisa jadi inspirasi untuk perencanaan keuangan pribadi yang lebih sehat.

Kita hidup di tengah budaya yang cepat. Kadang, sebelum sadar, sudah belanja hal-hal yang gak benar-benar kamu butuh. Padahal, seperti kata pepatah Italia tadi, hidup manis itu perlu keseimbangan.

Kamu boleh menikmati hasil kerja kerasmu, tapi jangan sampai lupa: nikmat itu akan terasa lebih lama kalau kamu menikmatinya dengan sadar.

Hidup Manis Sambil Tetap Waras Finansial

Keseimbangan tuh bisa dimulai dari hal kecil. Kamu bisa tetap hidup manis sambil tetap waras soal finansial.

Coba mulai dengan:

  1. memisahkan pos-pos tabungan di Flexi Saver, biar kamu tau mana yang benar-benar bikin hidupmu lebih berarti;

  2. pakai Dream Saver buat hal-hal yang kamu nikmati, bukan sekadar keinginan instan, melainkan keinginan yang bikin kamu merasa “hidup”; atau

  3. cek Histori Transaksi bukan buat menyalahkan diri sendiri, tapi buat mengenal pola dan menemukan ritme cash flow kamu.

Ingat, la dolce vita modern bukan soal menghindari pengeluaran, tapi mengenali maknanya. Karena hidup manis bukan soal berapa banyak kamu punya, tapi seberapa bijak kamu menikmatinya.

Mungkin Teman Jenius gak perlu pergi jauh ke Roma buat belajar la dolce vita. Cukup duduk di teras rumah, menyeruput kopi, dan sadar bahwa kamu bisa memilih bagaimana mengatur waktu dan juga uang.

Non spendere più di quello che guadagni” bukan sekadar aturan hemat, tapi cara menjaga ruang untuk menikmati.

Hidup manis itu sederhana: kerja dengan hati, nikmati hasilnya dengan rasa syukur, dan mampu berhenti sebelum berlebihan.

Karena sejatinya, la dolce vita bukan gaya hidup orang Italia saja; melainkan juga sebagai pengingat untuk siapa pun yang ingin hidup dengan rasa, bukan dengan angka

Dengan cara ini, kita bisa tetap menikmati hidup, bekerja dengan tenang, dan merasa cukup tanpa harus terus mengejar lebih banyak.

Kamu bisa mulai hidup manis dan sadar finansial sekarang juga. Atur keuanganmu dengan fitur-fitur Jenius!

 

Artikel lainnya