Mau Investasi Stabil dengan Risiko Rendah? Coba Produk SPTP dari Syailendra Capital!

writter Wealth Management

Sering dengar istilah hasil investasi tinggi yang selaras dengan risiko yang juga tinggi, alias high risk, high return? Kira-kira kamu tertarik gak dengan investasi seperti ini?

Namun, kalau ternyata kamu termasuk investor moderat yang gak suka risiko tinggi, apa tetap disarankan? Atau memang pilihan kamu jadi terbatas hanya untuk produk reksa dana dengan hasil investasi yang rendah?

Tenang, kamu gak perlu bingung dan khawatir lagi! Nih, perkenalkan: reksa dana Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP).

Kenalan dengan Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP)

Dengan penempatan investasi di instrumen pendapatan tetap, Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP) termasuk produk reksa dana risiko rendah.

Satu hal yang membuat produk ini berbeda dengan RDPT lain tuh terletak pada komposisi obligasi korporasi yang dominan.

Tujuannya, bisa memberi hasil investasi yang kompetitif dengan volatilitas rendah dan risiko yang terukur.

Bagaimana Komposisi Investasinya?

Berdasarkan prospektusnya, reksa dana SPTP punya struktur investasi dasar sebagai berikut:

  • 80% – 100% dana kelolaan diinvestasikan pada surat utang dan/atau Sukuk yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan/atau korporasi.

  • 0% – 15% diinvestasikan ke saham.

  • 0% – 20% diinvestasikan pada instrumen pasar uang.

Komposisi tersebut bisa berubah tergantung kondisi pasar dan diskresi manajer investasi. Nah, di bawah ini merupakan komposisi investasi SPTP per akhir Juni.

  • 62,79% di obligasi korporasi

  • 30,98% di obligasi pemerintah

  • 6,23% di pasar uang dan saham

Obligasi korporasi—alias surat utang yang dikeluarkan sebuah perusahaan–umumnya memberikan imbal hasil lebih besar dibandingkan surat utang negara.

Lho, kok bisa? Tentu bisa, jadi sebuah perusahaan, sebagus apa pun, tetap memiliki risiko seperti risiko gagal bayar. Hal ini berbeda dengan surat utang yang dikeluarkan pemerintah, yang bisa dibilang nyaris gak memiliki risiko.

Jadi, obligasi korporasi biasanya punya tingkat kupon yang lebih tinggi dibandingkan obligasi negara. Perbedaan di nilai kupon ini yang membuat imbal hasil obligasi korporasi lebih tinggi.

Nah, biar tingkat risiko terjaga dan gak bikin kamu waswas, Syailendra Capital sebagai MI hanya menempatkan dana investasi pada obligasi korporasi yang memiliki peringkat kredit baik. Hmm… menarik, ya?

Apa saja sih keunggulannya?

Apa sih keunggulan dari SPTP? Kenapa kamu harus pertimbangkan untuk berinvestasi di produk SPTP? Sini Jenius kasih tau~

  1. Kualitas kredit baik: Hanya investasi di obligasi korporasi dengan rating minimal A, jadi risiko gagal bayar lebih rendah.

  2. Volatilitas rendah: Penempatan investasi pada obligasi durasi pendek hingga menengah (1,5-4 tahun). Hal ini membantu menjaga volatilitas pergerakan NAB (Nilai Aktiva Bersih) SPTP.

  3. Perlindungan Terhadap Inflasi: Obligasi dalam portofolio SPTP bisa memberikan imbal hasil yang lebih tinggi daripada tingkat inflasi.

Bagaimana kinerjanya?

Nah, di balik keunggulan di atas, ternyata sejak diluncurkan pada Maret 2017, SPTP menunjukkan kinerja yang mengesankan:

  • 2018: 5,8%

  • 2019: 10,0%

  • 2020: 13,2%

  • 2021: 6,7%

  • 2022: 7,7%

  • 2023: 5,5%

  • 2024 (Januari-Juni): 1,76%

Jelas banget, kan? SPTP bisa jadi pilihan menarik buat kamu yang punya profil moderat.

Buat kamu yang punya profil cenderung agresif atau konservatif, SPTP juga bisa kamu pertimbangkan sebagai produk untuk diversifikasi portofolio kamu.

Produk Reksa Dana Lain dari Syailendra Capital

Selain SPTP, ada 4 produk lain dari Syailendra Capital yang bisa kamu beli melalui aplikasi Jenius:

  • Syailendra Dana Kas (SDK): Fokus 100% pada instrumen pasar uang dan obligasi dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun.

  • Syailendra Fixed Income Fund Kelas A (SFIF): Reksa dana pendapatan tetap yang terkonsentrasi pada obligasi pemerintah.

  • Syailendra Equity Opportunity Fund (SEOF): Reksa dana saham pengelolaan aktif yang terkonsentrasi pada saham-saham kapitalisasi besar (big-cap).

  • Syailendra MSCI Indonesia Value (SMSCI): Reksa dana indeks yang dikelola secara pasif untuk mendapatkan imbal hasil menyerupai kinerja indeks MSCI Indonesia Value (MSCI-V)

Psstt… Biar kamu lebih semangat untuk investasi reksa dana, Jenius lagi ada program PUNDI Jenius Reksa Dana, lho. Setiap pembelian reksa dana mulai dari Rp100.000 (kecuali RDPU), kamu bisa mendapat 1 tiket undian.

Kumpulkan tiket undian hingga 100 tiket untuk kesempatan menang hadiah utama liburan ke Jepang! Info lengkap program PUNDI bisa dibaca di sini.

Yuk, mulai investasi reksa dana di Jenius hari ini juga!

Artikel lainnya