Market Update 26 Agustus 2024

writter Lanjar Nafi

Pasar Amerika: Investor Fokus pada Data Ekonomi untuk Keputusan FOMC

Optimisme pasar terkait pemangkasan suku bunga oleh The Fed menjadi faktor utama yang mendorong penguatan di Wall Street. Mayoritas indeks utama mencatat kenaikan lebih dari 1% selama sepekan.

Pasar obligasi AS juga melanjutkan tren positifnya, dengan imbal hasil obligasi acuan turun signifikan di bawah 2% dalam minggu yang sama. Dalam Simposium Ekonomi Jackson Hole pada Agustus 2024, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan bahwa inflasi di AS masih menjadi perhatian utama, meskipun telah menurun dari puncaknya.

Powell menekankan bahwa The Fed akan terus mempertahankan kebijakan moneter yang ketat hingga mereka yakin inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju target 2%. Ia juga menyebutkan kenaikan suku bunga lebih lanjut mungkin diperlukan jika data ekonomi mendukung keputusan tersebut.

Minggu ini investor akan fokus pada data GDP dan PCE sebagai indikasi tambahan yang dapat memperkuat ekspektasi adanya pemangkasan suku bunga dalam pertemuan FOMC berikutnya.

Pasar Amerika Update 26 Agustus 2024
Pasar Eropa: Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga ECB di Tengah Perlambatan Sektor Manufaktur

Pasar saham di Eropa mengalami volatilitas yang mencerminkan pergerakan bursa saham di Amerika Serikat, akan tetapi berhasil mengakhiri pekan di zona positif. Meskipun tingkat inflasi di Eropa dirilis stabil, terdapat tanda-tanda perlambatan dalam indeks kinerja sektor manufaktur.

Perlambatan ini menunjukkan adanya tekanan yang meningkat pada sektor industri, yang dapat memengaruhi prospek ekonomi di kawasan tersebut. Situasi ini menjadi perhatian bagi para pelaku pasar, mengingat perlambatan dalam sektor manufaktur dapat berdampak pada keseluruhan pertumbuhan ekonomi di Eropa.

Dengan latar belakang ini, ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan melanjutkan kebijakan pemangkasan suku bunga semakin kuat. Pemangkasan suku bunga oleh ECB diharapkan dapat memberikan stimulus tambahan bagi perekonomian dan mendorong pemulihan di tengah ketidakpastian global.

Investor akan terus mencermati perkembangan data ekonomi, terutama yang terkait dengan inflasi dan kinerja sektor manufaktur, untuk memahami arah kebijakan moneter selanjutnya dari ECB. Keputusan yang diambil oleh ECB dalam beberapa bulan ke depan akan menjadi faktor kunci yang memengaruhi sentimen pasar saham di Eropa.

Pasar Eropa Update 26 Agustus 2024
Pasar Asia: Penurunan Target Saham oleh Morgan Stanley

Morgan Stanley yang menurukan target indeks saham di Tiongkok dan Jepang jadi pemberat secara sentimen hingga melemahkan indeks utama di Tiongkok. Morgan Stanley mengurangi target karena kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi yang lemah, dengan produk domestik bruto (PDB) diperkirakan tidak mencapai target tahunan 5% yang ditetapkan oleh pemerintah.

Selain itu, deflasi yang berkepanjangan dan perlambatan di pasar properti memperburuk prospek ekonomi, yang mengakibatkan pandangan yang lebih pesimis terhadap pertumbuhan laba perusahaan dan valuasi saham.

Sementara itu, meskipun target Jepang juga sedikit diturunkan, Morgan Stanley masih optimis terhadap pasar Jepang, mengharapkan adanya peningkatan inflasi dan pertumbuhan laba yang kuat di tengah reformasi korporasi yang berlanjut.

Pasar Asia Update 26 Agustus 2024
Pasar Indonesia: Arus Masuk Modal & Apresiasi Rupiah Dorong Sentimen Positif di Tengah Aksi Beli Investor Asing

Pasar saham dan obligasi mencatat penguatan, didorong oleh tingginya arus masuk modal (capital inflow) dan apresiasi nilai tukar rupiah terhadap USD. IHSG mencatat kenaikan mingguan sebesar 1,51% dan LQ45 naik 1,94%, melanjutkan tren penguatan mingguan yang juga terjadi pada minggu sebelumnya.

Indeks sektor konsumen siklikal, industri, dan keuangan mencatatkan penguatan tertinggi. Meskipun sempat terkoreksi pada hari Kamis menjelang aksi demo terkait RUU Pilkada, aksi beli oleh investor asing yang signifikan selama pekan ini menjadi faktor utama penguatan pasar.

Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 6,09 triliun, dengan saham-saham seperti BBRI, BBCA, BMRI, ASII, dan TLKM menjadi yang paling banyak dibeli. Penguatan nilai tukar rupiah dipicu oleh arus masuk modal dan pelemahan USD, seiring semakin jelasnya prospek pemangkasan suku bunga di masa depan.

Selama sepekan, rupiah terapresiasi sebesar 1,27% terhadap USD. Pasar obligasi juga diuntungkan oleh sentimen ini, dengan imbal hasil obligasi acuan tenor 10 tahun turun 7,8 basis poin, penurunan mingguan terbesar sejak awal Agustus 2024.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada bulan Agustus, yang mempertahankan suku bunga tetap, diterima positif oleh investor karena berhasil mengomunikasikan arah kebijakan yang lebih cenderung mengikuti The Fed. Hal ini memperkuat keyakinan bahwa pemangkasan suku bunga akan terjadi pada tahun 2024.

Pasar Indonesia Update 26 Agustus 2024

 

 


SMBC Indonesia tidak bertanggung jawab atas pernyataan apa pun sehubungan dengan keakuratan atau kelengkapan informasi yang terkandung pada artikel ini atau atas kehilangan atau kerusakan yang timbul dari penggunaan isi artikel ini.
Informasi yang terkandung dalam artikel ini adalah informasi publik, tidak dimaksudkan dan tidak seharusnya menjadi dasar pengambilan keputusan. Pengguna tidak boleh menyalin atau menggunakan isi artikel ini untuk tujuan apa pun atau mengungkapkan isinya kepada orang lain tanpa persetujuan sebelumnya dari SMBC Indonesia. Isi artikel ini dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Pengguna disarankan untuk menilai kemampuan sendiri dalam menanggung risiko keuangan dan lainnya terkait investasi atau produk apa pun, dan untuk membuat penilaian independen atau mencari nasihat independen sehubungan dengan masalah apa pun yang tercantum pada artikel ini.