Market Update 16 April 2024

writter Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah

Pasar Amerika: Tingkat Inflasi Amerika Naik, Investor Khawatir

Data ekonomi Amerika yang solid memicu aksi jual investor di pasar saham dan obligasi sepanjang pekan ini. Tingkat inflasi yang dirilis lebih tinggi daripada ekspektasi, membuat spekulasi negatif terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

Meskipun tingkat inflasi bulanan tidak berubah, secara tahunan naik ke 3,5% dari 3,2%. Hal ini dipicu oleh lonjakan harga BBM, hipotek, sewa properti, dan jasa. Dampaknya, peluang pemangkasan suku bunga mundur dari Juli 2024 menjadi September 2024 menurut CME FedWatch dan Bloomberg.

Hal ini memperkuat permintaan terhadap USD dan melemahkan harga obligasi, ditandai dengan kenaikan imbal hasil acuan ke 4,522%. Investor sekarang menunggu data pekerja Amerika dan memperhatikan dampaknya terhadap harga komoditas, terutama geopolitik yang memanas setelah serangan balasan Iran ke Israel.

Pasar Amerika Update 16 April 2024
Pasar Eropa: Investor Fokus pada Data Inflasi Zona Euro

Pertumbuhan produksi sektor industri di Eropa naik secara bulanan menjadi 0,8%, mengalihkan perhatian dari sentimen negatif terhadap inflasi Amerika. Hal ini memicu kenaikan indeks saham di Inggris lebih dari 1%, sementara CAC 40 di Prancis hanya terkoreksi sedikit.

Penurunan harga komoditas energi, terutama gas alam yang turun 1,18% selama sepekan juga memberikan sentimen positif. Investor akan menantikan data inflasi zona Euro dengan ekspektasi stabil untuk bulan Maret 2024.

Pasar Eropa Update 16 April 2024
Pasar Asia: Penguatan di Jepang, Pelemahan di Tiongkok

Bursa saham di Asia mengalami variasi, dengan penguatan signifikan terjadi pada indeks utama di Jepang dan pelemahan terjadi pada indeks utama di Tiongkok.

Penguatan terjadi di Jepang berkat surplus yang lebih besar daripada yang diharapkan dalam Current Account Balance (CAD) yang mencapai ¥2644.2 miliar dibandingkan sebelumnya (¥438.2 miliar).

Namun, aktivitas ekspor dan impor Tiongkok yang masih negatif menjadi faktor penekan, dengan penurunan ekspor tahunan sebesar -7,5% (sebelumnya 5,6%), dan impor tahunan sebesar -1,9% (sebelumnya -8,2%) pada Maret 2024. Fokus investor akan tertuju pada data GDP Tiongkok untuk kuartal pertama yang rilis pekan ini.

Pasar Asia Update 16 April 2024
Pasar Indonesia: USD Teredam, Obligasi Bangkit, Saham Terkonsolidasi

Selama sepekan sebelum libur Lebaran, sentimen pasar bervariasi. Awal pekan ditandai sentimen global dan domestik yang cenderung negatif karena data ekonomi Amerika yang solid menurunkan spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed.

Hal ini mengakibatkan penguatan USD dan depresiasi nilai tukar rupiah hingga mencapai level psikologis 16.000. Meski demikian, menjelang akhir pekan sentimen membaik dengan pernyataan anggota The Fed yang lebih dovish, meredam permintaan USD dan menguatkan pasar obligasi.

Imbal hasil obligasi turun 3,9 basis poin, menandai penguatan pasar obligasi minggu pertama dalam 3 minggu terakhir. Sementara itu, pasar saham tetap terkonsolidasi menjelang libur panjang Lebaran karena antisipasi investor.

Cadangan devisa juga turun menjadi $140,40 miliar (dari $144.04 miliar) karena langkah intervensi yang agresif dari Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Di bawah ini merupakan reksa dana saham yang memiliki performa NAV naik di atas 3% sepanjang tahun 2024.

  • Ashmore Dana Progresif Nusantara

  • Ashmore Dana Ekuitas Nusantara

  • Ashmore Saham Dinamis Nusantara

Pasar Indonesia Update 16 April 2024

SMBC Indonesia tidak bertanggung jawab atas pernyataan apa pun sehubungan dengan keakuratan atau kelengkapan informasi yang terkandung pada artikel ini atau atas kehilangan atau kerusakan yang timbul dari penggunaan isi artikel ini.
Informasi yang terkandung dalam artikel ini adalah informasi publik, tidak dimaksudkan dan tidak seharusnya menjadi dasar pengambilan keputusan. Pengguna tidak boleh menyalin atau menggunakan isi artikel ini untuk tujuan apa pun atau mengungkapkan isinya kepada orang lain tanpa persetujuan sebelumnya dari SMBC Indonesia. Isi artikel ini dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Pengguna disarankan untuk menilai kemampuan sendiri dalam menanggung risiko keuangan dan lainnya terkait investasi atau produk apa pun, dan untuk membuat penilaian independen atau mencari nasihat independen sehubungan dengan masalah apa pun yang tercantum pada artikel ini.