Cadangan devisa Indonesia mencatat pencapaian luar biasa pada akhir Desember 2024, dengan nilai mencapai $155,7 miliar.
Sebagaimana dilaporkan oleh Bank Indonesia (BI) pada 8 Januari 2025, angka ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia merdeka. Lonjakan sebesar $5,5 miliar dibandingkan posisi November 2024 ($150,2 miliar) menegaskan penguatan sektor eksternal Indonesia di tengah tantangan ekonomi global.
Pada Oktober 2024, sebelumnya tercatat sebesar $151,2 miliar. Lalu, Jika dibandingkan dengan posisi Desember 2023 yang sebesar $146,4 miliar, cadangan devisa mengalami kenaikan signifikan sebesar $9,3 miliar dalam setahun, mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang solid dan pengelolaan kebijakan moneter yang efektif.
Bank Indonesia mengidentifikasi beberapa sumber utama yang berkontribusi pada peningkatan cadangan devisa ini, yaitu:
Penerimaan Pajak dan Jasa — Pajak dari sektor ekspor dan kegiatan ekonomi domestik yang meningkat di akhir tahun turut memperkuat pemasukan negara.
Penarikan Pinjaman Luar Negeri oleh Pemerintah — Pemerintah berhasil menarik pinjaman strategis dari luar negeri untuk mendukung pembiayaan pembangunan dan program ekonomi.
Penerimaan Devisa dari Sektor Migas — Perbaikan harga minyak global dan peningkatan ekspor minyak dan gas memberikan dampak positif terhadap devisa negara.
Kenaikan cadangan devisa ini juga menunjukkan keberhasilan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah yang diterapkan oleh BI, meskipun dihadapkan pada peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global.
Cadangan devisa Indonesia di akhir Desember 2024 memiliki beberapa keunggulan strategis, antara lain:
setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor barang dan jasa,
setara dengan 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, dan
jauh melampaui standar kecukupan internasional yang hanya sebesar 3 bulan impor.
Dengan posisi ini, cadangan devisa memberikan ruang yang cukup bagi Indonesia untuk:
Menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah
Menghadapi gejolak pasar keuangan global
Mendukung ketahanan sektor eksternal
Bank Indonesia menilai bahwa cadangan devisa yang memadai menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Prospek perekonomian nasional yang positif juga diperkuat oleh beberapa faktor berikut:
Prospek Ekspor yang Tetap Positif — Kinerja ekspor barang dan jasa diperkirakan tetap tumbuh seiring permintaan global yang meningkat.
Surplus Neraca Transaksi Modal dan Finansial —Investasi asing yang terus masuk menunjukkan persepsi positif terhadap daya tarik ekonomi Indonesia.
Imbal Hasil Investasi yang Menarik — Kebijakan moneter dan stabilitas ekonomi memberikan daya tarik tinggi bagi investor global.
Bank Indonesia optimistis bahwa sinergi yang kuat dengan pemerintah akan semakin memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Langkah-langkah strategis ini mencakup kebijakan fiskal, pengelolaan utang, dan stabilisasi pasar keuangan, yang semuanya dirancang untuk menghadapi tantangan ekonomi global sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Cadangan devisa Indonesia yang mencapai rekor tertinggi pada akhir 2024 mencerminkan pengelolaan ekonomi yang solid di tengah tantangan global. Lonjakan sebesar $9,3 miliar dalam setahun mempertegas ketahanan sektor eksternal Indonesia, sekaligus menjadi bukti keberhasilan strategi moneter dan fiskal.
Dengan cadangan devisa yang kuat, Indonesia semakin siap menghadapi ketidakpastian global dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang stabil.
Peningkatan cadangan devisa ini juga membuka peluang investasi yang menarik, khususnya di sektor reksa dana. Keberhasilan pengelolaan ekonomi dan stabilitas makroekonomi memberikan rasa percaya diri bagi investor untuk memilih produk reksa dana yang menawarkan potensi pertumbuhan yang lebih stabil.
Sinergi antara Bank Indonesia dan pemerintah yang terus diperkuat juga menciptakan iklim investasi yang kondusif, memberikan peluang bagi reksa dana untuk menjadi pilihan investasi jangka panjang yang menguntungkan.