Pengalaman Pertama Selama #SetahunJenius Hadir

writter Cynthia Isabella

Mulai dari kita lahir sampai saat ini, ada banyak pengalaman pertama yang kita alami. Semuanya terjadi karena adanya keinginan untuk memulai sesuatu. Apa yang paling kamu ingat? Mungkin pertanyaan ini membawa kamu kembali mengingat masa-masa di sekolah. Itu adalah jenjang dalam hidup ketika kita menyerap berbagai hal dari sekitar kita sekaligus merasakan pengalaman pertama di berbagai bidang.

Seseorang mungkin mengingat ketika pertama kali pulang sekolah dengan berjalan kaki sendirian tanpa ditemani Ibu. Perasaan khawatir dan takut tersesat sekaligus ingin mengejutkan Ibu bahwa ia sudah bisa mandiri bercampur aduk dalam dirinya.

Ada yang mungkin mengingat ketika pertama kali menerima uang jajan dari orang tua, bahkan sampai nominal yang diterima. Perasaan ketika pertama kalinya kita benar-benar memiliki kuasa atau kemampuan untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan tentu tidak akan terlupakan. Apa yang terjadi selanjutnya? Mungkin setelah itu kamu dimarahi orang tua untuk pertama kalinya karena uang jajan habis untuk membeli mainan. Lalu, pelajaran soal keuangan yang kamu terima pertama kalinya adalah cara menyisihkan uang untuk ditabung.

Seiring berjalannya waktu dan kita tumbuh semakin besar, kita meyakini bahwa menyimpan uang di bank adalah hal yang paling tepat dilakukan untuk mengamankan uang. Begitu menerima KTP dan dinyatakan telah dewasa secara hukum, saatnya meneruskan apa yang telah diajarkan orang tua kita melalui 'wadah' yang berbeda, yaitu menabung di bank. Uang jajan yang biasa kamu simpan di kamar, perlahan-lahan mulai kamu pindahkan ke bank. Ini berlanjut sampai akhirnya kita mulai bekerja. Siapa yang bisa melupakan perasaan senang dan bangga ketika mengecek rekening di ATM dan melihat penambahan angka di layar yang merupakan tanda gaji pertama sudah diterima?

Yang mulai kita rasakan saat itu adalah segala hal jadi lebih mudah dan aman. Ketika membutuhkan uang, kita tinggal tarik tunai di ATM. Ketika harus membayar uang yang kita pinjam dari teman, tinggal kirim uang melalui m-banking. Ketika membeli barang di mall dan tidak ada uang tunai di dompet, tinggal gesek kartu debit saat membayar.

Semua jadi lebih praktis.

Tapi gak selamanya menguntungkan.

Keinginan dan impian akan selalu ada, semuanya dimulai dari rencana. Apa pun keputusan yang dilakukan untuk melaksanakan rencana tersebut, semuanya memiliki konsekuensi finansial.

Kapan pertama kalinya kamu berhasil meraih impian atau tujuan melalui menabung dari hasil jerih payahmu sendiri? Pengalaman ini pasti akan selalu kamu ingat, bukan? Tapi seberapa sering hal itu terjadi? Seberapa sering uang yang kamu sisihkan dari gaji berhasil terkumpul dan membuatmu bisa meraih apa yang kamu rencanakan? Dengan kepraktisan mengakses uang dalam rekeningmu setiap saat, tentu lebih lama waktu yang kamu butuhkan sampai uangmu terkumpul dan apa yang kamu harapkan berhasil teraih. Kalau uang yang kamu miliki dalam tabungan selalu terpakai untuk banyak keperluan yang bersifat sementara atau sekarang, kapan impianmu di masa depan akan tercapai?

Semua dimulai dari keinginan untuk mencoba.

Kita selalu diingatkan untuk memisahkan keinginan dan kebutuhan, untuk selalu mengingat impian besar yang ingin kita raih di masa depan sehingga harus menahan diri melakukan rencana-rencana kecil di masa sekarang. Ketika untuk pertama kalinya kedua hal yang bertolak belakang tersebut bisa diraih bersamaan, apakah kamu tertarik untuk mencobanya?

Untuk pertama kalinya kita memiliki bank yang bisa membantumu memenuhi keinginan dan kebutuhan secara beriringan, membantu mencapai tujuan kecil maupun besar bersamaan, serta merealisasikan rencana masa kini dan masa depan. Semua itu bisa kamu lakukan dengan Jenius.

Apa yang akan kamu lakukan saat ini dan di masa depan, Jenius akan membantumu melaksanakannya. Karena Jenius berkembang mengikuti kehidupanmu.

Melalui blognya, Chika Nadya menulis bahwa banyak yang salah menduga kegiatan traveling yang rutin ia lakukan merupakan bantuan sponsor. Jawabannya adalah dengan bekerja dan menabung. Chika pandai membagi kebutuhan harian dan tetap menyisihkan uang untuk traveling. Chika tau apa yang ia inginkan dan ia fokus pada hal tersebut. Di sini Jenius hadir untuk membantunya. Chika memanfaatkan x-Card Jenius untuk semua perencanaan yang ia lakukan.

Chika masih memakai Jenius, bahkan sampai sekarang setelah #SetahunJenius resmi dirilis.

Apa pengalaman yang pertama kalinya kamu rasakan setelah Jenius hadir dalam hidupmu?
Membuka rekening tanpa perlu ke bank?
Melakukan transaksi harian tanpa takut dana impianmu gak sengaja terpakai?

Share apa yang kamu rasakan setelah setahun memakai Jenius di media sosial dengan mention @JeniusConnect dan hashtag #SetahunJenius. Meriahkan #SetahunJenius dan nikmati berbagai promo dari partner Jenius. Ini sebagai ucapan terima kasih karena kamu telah menjadi bagian dari Jenius.

Artikel lainnya