Kamu setuju gak kalau Jepang jadi destinasi favorit untuk traveling? Mulai dari budaya unik, teknologi modern, sampai karakteristik kotanya yang berbeda di tiap musim. 🇯🇵
Duh, jadi pengin liburan ke Jepang deh rasanya! Tapi kalau belum pernah ke sana, harus mulai dari mana ya persiapannya?
Pertama kali ke Jepang memang terasa menantang, tapi tenang, Jenius bakal bantu kamu melakukan persiapan dengan lengkap biar traveling kamu lancar—dan juga hemat! Yuk, cek apa saja yang perlu disiapkan!
Pastikan paspor kamu masih berlaku minimal 6 bulan sebelum keberangkatan.
Buat yang punya paspor elektronik (e-paspor), kamu bisa mengajukan bebas visa Jepang (Visa Waiver) di Kedutaan Jepang lewat VFS Global atau secara online lewat JVAC. Pro tips: lebih baik secara online karena tanpa biaya dan bisa di-approve kurang dari 24 jam.
Kalau belum punya e-paspor, kamu bisa ajukan visa turis reguler dengan melengkapi formulir, foto, bukti keuangan, dan tiket pesawat ke Kedutaan Jepang lewat VFS Global.
Jepang punya banyak kota dengan karakteristik berbeda. Tujuanmu akan memengaruhi kapan dan ke kota mana kamu bepergian. Bahkan, menentukan budget kamu!
Periode: Maret-Mei
Kelebihan: Sakura bermekaran di sepanjang Jepang, cuaca sejuk, hutan dan pegunungan mulai menghijau.
Kekurangan: Musim sakura hanya bertahan 1-2 minggu, harga cenderung mahal, ramai turis.
Kota pilihan: Tokyo, Kyoto, Osaka, Nara, Hakone, Hiroshima, dan Miyajima
Periode: Juni-Agustus
Kelebihan: Banyak festival akbar, pantai yang cantik, dan pemandangan indah alam nan hijau.
Kekurangan: Cuaca lembap dan sangat terik, kemungkinan ada topan.
Kota pilihan: Hokkaido (untuk cuaca sejuk), Okinawa, Kyoto, Tokyo, Aomori, Hirosima, dan Miyajima.
Periode: September-November
Kelebihan: Cuaca paling nyaman, pemandangan momiji dan ginkgo yang cantik, festival dan makanan khas autumn, dan sedikit turis.
Kekurangan: Waktu melihat momiji bisa beda tiap kota.
Kota pilihan: Kyoto, Nikko, Tokyo, Nara, Miyajima, Kamikochi.
Periode: Desember-Februari
Kelebihan: pemandangan salju nan cantik, festival musim dingin, iluminasi, onsen, ski dan snowboarding.
Kekurangan: Cuaca bisa ekstrem, salju bisa ganggu transportasi, jam siang lebih pendek, dan banyak toko tutup saat Natal & Tahun Baru.
Kota pilihan: Hokkaido, Shirakawa-go, Tokyo, Kyoto, Nara, Nagano, Osaka.
Tips: Untuk pengalaman pertama, sebenarnya kamu bisa pilih rute populer Tokyo-Kyoto-Osaka-Nara pada musim mana pun.
Biaya tiket pesawat untuk jadi salah satu budget terbesar dalam traveling. Jadi pastikan hal-hal di bawah ini ya.
Pesan 3-6 bulan sebelum keberangkatan biar dapat harga normal.
Pantau terus travel fair untuk promo tiket; sepanjang tahun banyak maskapai yang menyelenggarakannya.
Kalau waktu mepet, bandingkan berbagai online travel agent (OTA) untuk membandingkan harga. Biasanya ada promo lho!
Perhatikan jenis penerbangan (transit atau direct flight) karena transit lama akan memengaruhi cost.
Kamu bisa lengkapi persiapan liburanmu dengan perlindungan keuangan keluarga dari asuransi jiwa Sekoci by Allianz, bahkan dapat cashback Rp99.999.
Jepang masih menggunakan uang tunai sebagai alat pembayaran. Namun, banyak merchant yang sudah cashless.
Kamu bisa cicil beli yen di Jenius sebelum berangkat ke Jepang untuk menghindari fluktuasi kurs.
Biar lebih praktis, bahkan kamu gak perlu ke money changer lho. Cukup dengan mengambil mata uang yen langsung di ATM berlogo Visa di Jepang pakai m-Card yang sudah terkoneksi dengan saldo yen kamu.
Khusus tarik tunai di ATM SMBC Jepang, kamu bisa menikmati bebas biaya tarik tunai berkali-kali sampai 31 Juli 2025. Kamu bisa cek selengkapnya di sini ya!
m-Card Jenius Visa (Kartu Debit Utama Jenius)
Di Jepang, sistem pembayaran sudah banyak yang cashless, terutama di kota-kota besar. Bahkan, sudah banyak minimarket dan merchant yang menerima pembayaran contacless.
Dengan m-Card, kamu bisa melakukan transaksi dengan yen Jepang yang telah terkoneksi dari aplikasi. Jadi gak bakal khawatir deh sama kurs yang fluktuatif dan gak kena biaya transaksi tambahan karena konversi kurs!
Kartu Kredit Jenius
Buat pengumpul poin, kamu juga bisa bertransaksi pakai Kartu Kredit Jenius lho! Ingat kan kalau transaksi apa pun di luar negeri jadi Double Yay? :p
Jepang punya sistem transportasi umum yang sangat baik dan efisien. Meski tampak rumit saat melihat petanya, kamu bisa melihat Google Maps untuk panduan lengkap seluruh moda transportasi di Jepang.
Untu menggunakan metro dan bus, kamu memerlukan kartu elektronik yang disebut IC Card sebagai alat pembayaran moda ini, seperti:
Pasmo & SUICA (Tokyo)
ICOCA (Wilayah Kansai: Osaka, Kyoto, Kobe, Hiroshima, dll)
Kitaca (Hokkaido)
TOICA & Manaca (Nagoya)
Hayakaken, Nomica, dan Sugoca (Fukuoka, Kyushu)
Nomica (Fukuoka & Kyushu)
Meski berbeda lokasi penerbit kartu, semua kartu ini bisa dipakai di seluruh Jepang karena semua termasuk IC Card.
Kartu ini juga bisa dipakai untuk alat transaksi atau pembayaran di vending machine, minimarket, ataupun merchant yang bekerja sama.
Pro tips: Ada kartu-kartu sakti yang bisa bikin hemat para turis internasional di tiap kota di Jepang. Berikut di antaranya:
Tokyo Subway Ticket: 24, 48, dan 72 jam
Greater Tokyo Pass: 72 jam
Kansai Thru Pass: 2 dan 3 hari
Osaka Amazing Pass: 1 dan 2 hari
Hakone Free Pass: 2 dan 3 hari
Kyoto City Bus & Subway Pass: 1 & 2 hari
dan masih banyak lagi.
Kamu bebas tap in dan tap out selama jangka waktu tertentu. Ssst… kartu ini baru aktif ketika pertama kali kamu tap in.
Karena tiap kota punya kartu transportasi khusus turis ini, kamu bisa sesuaikan dengan itinerary perjalananmu di Jepang. Kamu pun bisa memesan kartu transportasi ini di berbagai online travel agent favorit kamu.
Kamu bisa menggunakan Shinkansen atau kereta cepat untuk pergi antarkota di Jepang. Cara mendapat tiketnya antara lain:
Beli online sebelum keberangkatan lewat website JR East, JR West, dan JR Kyushu (kamu bisa pilih tempat duduk dan bayar dengan m-Card maupun Kartu Kredit Jenius, kemudian ambil di mesin tiket di Jepang), ataupun lewat agen resmi seperti Klook
Beli on the spot di Jepang lewat mesin tiket otomatis dan loket JR
Pakai IC Card (untuk rute pendek seperti Tokyo-Odawara atau Osaka-Kyoto)
Selain tiga cara di atas, kamu juga bisa membeli tiket Japan Railway Pass atau biasa disebut JR Pass.
JR Pass adalah tiket terusan khusus yang ditawarkan oleh Japan Railways (JR Group) untuk wisatawan asing yang mengunjungi Jepang dengan visa turis. Dengan JR Pass, kau bisa naik berbagai transportasi JR, termasuk:
Shinkansen (kecuali Nozomi dan Mizuho),
kereta lokal dan JR Express di seluruh Jepang,
beberapa kereta subway dan bus JR, dan
JR Ferry.
Ingat, JR Pass akan worth it kalau kamu bepergian ke lebih dari tiga kota dengan durasi 7-21 hari. Kalau gak, hanya akan menambah budget kamu doang.
Taksi di Jepang cenderung mahal. Jadi gak disarankan kalau kamu mau berhemat, kecuali memang dalam kondisi darurat.
Penginapan di Jepang sangat beragam. Lantas bagaimana cara menentukan mana yang tepat?
Dekat stasiun metro atau halte bus—untuk kemudahan mobilisasi
Dekat tempat wisata
Akses dekat bandara—kalau harus menginap
Budget friendly (di bawah 5.000 yen per malam): hotel kapsul, hostel, guest house, sampai internet/manga cafe.
Budget menengah (5.000 – 15.000 yen per malam): business hotel, ryokan (penginapan tradisonal Jepang), sampai apartemen.
Mewah (di atas 15.000 yen per malam): Ryokan premium, hotel bintang lima, sampai resor.
Hotel dan ryokan: lewat OTA tepercaya seperti Agoda dan Trip.com. Ada potongan sampai Rp5 juta sampai 30 Juni 2025, lho. Kamu bisa cek di sini untuk detailnya ya.
Apartemen: Airbnb
Jam check-in dan check-out
Dapur dan laundry
Perhatikan do and don’ts
Cek apakah penginapanmu memerlukan deposit. Jika ya, pastikan bisa dengan kartu sebagai alat transaksi, atau uang tunai yen.
Baca juga: Traveling Hemat: 8 Tips Cari Hotel Murah
Banyak cara biar kamu makin hemat saat liburan ke Jepang. Tips ini bersifat opsional ya, dianjurkan untuk teman Jenius yang mau menekan budget biar makin irit!
Kelompokkan destinasi yang berdekatan biar efektif dan efisien, biar hemat ongkos transportasi
Bawa botol air minum karena banyak refill air gratis di berbagai tempat
Manfaatkan potongan hingga 7% di Don Quijote dan BIC Camera dengan m-Card Jenius Visa (sampai 31 Maret 2026). Lihat detailnya di sini.
Beli tiket taman hiburan dan atraksi lainnya pakai m-Card dan x-Card Jenius Visa di Klook untuk dapat potongan hingga Rp3 juta sampai tanggal 30 Juni 2025). Cek di sini untuk lengkapnya.
Manfaatkan tax refund, jadi jangan lupa bawa paspormu ke mana pun
Pakai kupon diskon yang tersedia di Tourist Information Center, maupun yang bisa diunduh di OTA
Daftar keanggotaan khusus turis di beberapa store dan dapatkan diskon khusus
Makan hemat di konbini
Terbatasnya kapasitas bagasi maupun tas kabin mengharuskan kamu packing dengan cermat. Di bawah ini daftar yang wajib kamu bawa!
Bawa pakaian sesuai musim – Jangan lupa bawa vakum pakaian biar ada ruang tambahan di koper
SIM Card atau modem Wi-Fi – SIM Card cocok untuk yang solo traveling, sementara portable Wi-Fi pas untuk yang traveling bareng teman. Di sana juga banyak Wi-Fi gratis untuk publik. Namun, pastikan jangan buka aplikasi perbankan saat connect ke Wi-Fi publik, ya.
Universal travel adaptor – Tipe colokan di Jepang A dan B.
Barang-barang pribadi – Obat-obatan, skin care, handuk, dan sebagainya
Untuk selengkapnya, kamu bisa cek dua puluh barang yang harus kamu bawa saat traveling dalam artikel ini.
Kamu pasti pernah dengar “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”, bukan? Nah, ada baiknya kamu memperlajari etiket dan budaya di Jepang dan mempraktikkannya saat traveling.
Gak berbicara keras di tempat umum, terlebih transportasi umum
Antre dengan tertib naik eskalator (sebelah mana untuk tetap jalan dan berhenti, sesuai budaya tiap kota di Jepang)
Gak makan sambil jalan
Pelajari percakapan bahasa Jepang yang bisa memudahkanmu saat traveling ke sana, bisa juga gunakan aplikasi penerjemah di smartphone
Nah, bagaimana nih, teman Jenius? Makin excited untuk melakukan persiapan liburan ke Jepang?
Dengan panduan lengkap di atas, semoga pengalaman pertama kamu traveling ke Jepang memorable ya. Jadi, sudah siap kan mengeksplorasi Jepang bareng Jenius?