Tips Jenius Menghadapi Kemacetan di Jakarta

writter Cynthia Isabella

Udah bukan rahasia umum kalau Jakarta identik dengan kemacetan. Di awal tahun ini, The Telegraph menetapkan Jakarta sebagai kota ketiga di dunia dengan keadaan lalu lintas terburuk, setelah Bangkok dan Mexico City. Para pengendara umumnya menghabiskan 48 menit lebih lama di jalan dan 58% di antaranya dikarenakan terjebak kemacetan.

Kemacetan di Jakarta akan selalu ada, bahkan terkadang muncul tanpa alasan yang jelas. Kemacetan tentunya memakan waktu, uang, dan tenaga. Untuk perjalanan yang harusnya hanya memakan waktu setengah jam, misalnya, bisa menghabiskan waktu 1 hingga 1,5 jam karena macet. Padahal mungkin waktu yang terbuang tersebut bisa kamu manfaatkan untuk suatu kegiatan yang lebih produktif atau menyenangkan.

Walaupun begitu, bukan berarti kemacetan ini tidak bisa dihindari. Kita perlu beradaptasi dan mengakali situasi untuk mengurangi waktu, uang, dan tenaga yang terbuang percuma.

  1. Rencanakan lebih awal
  2. Selalu ada pola atau waktu tertentu kapan macet akan mulai terjadi di beberapa jalanan ibukota. Semua umumnya sudah mengenal waktu berangkat kerja di pagi hari, waktu makan siang, dan waktu pulang kantor sebagai rush hour. Usahakan menghindari jam-jam tersebut, misalnya dengan berangkat lebih pagi dari biasanya. Waktu yang kamu punya sampai jam kerja dimulai bisa kamu manfaatkan untuk apa pun. Dan dengan terhindar dari macet, pikiranmu akan lebih segar untuk memulai hari.

  3. Pertimbangkan rute berbeda
  4. Banyak jalan menuju Roma, banyak pula jalan menuju kantor, rumah, atau tempat tujuan lainnya. Jangan takut untuk mencoba rute berbeda yang gak biasa kamu lalui. Manfaatkan aplikasi navigasi untuk mengarahkanmu melewati jalan yang minim macet. Lebih cepat sampai tujuan, lebih aman juga kamu dari kelelahan dan waktu terbuang di jalan.

  5. Manfaatkan transportasi umum dan online
  6. Apabila memungkinkan, hindari membawa kendaraan pribadi untuk aktivitas harian. Selain mengurangi kontribusi kemacetan dan polusi, kamu bisa menghemat uang bensin dan uang parkir. Kereta Commuter Line dan TransJakarta bisa jadi andalan karena memiliki jalur khusus yang akan membuatmu terbebas dari hambatan macet (walau bisa dibilang masih ada pengendara nakal yang mengambil jalur busway). Transportasi online juga memiliki banyak keuntungan seperti kemudahan pemesanan melalui smartphone dan tarif yang cenderung lebih murah. Tentunya untuk memanfaatkan tiga moda tersebut, kamu tetap perlu menghindari rush hour ketika tarif lebih mahal atau sedang penuh.

  7. Selalu cari tau promo yang sedang berjalan
  8. Keuntungan tambahan menggunakan transportasi online saat ini adalah adanya promo yang bisa kamu nikmati. Misalnya, potongan harga apabila memakai metode pembayaran tertentu. Khusus Grab, kamu bisa menikmati potongan sebesar 75% dari tarif perjalanan dengan maksimal potongan harga sebesar Rp25.000 kalau kamu menggunakan kartu debit Jenius. Kamu bisa manfaatkan promo ini untuk GrabBike, GrabShare, dan GrabCar. Jangan lupa masukkan kode promo JENIUSGRAB75. Dengan memanfaatkan ini, kamu bisa tetap membayar lebih murah walaupun masih dalam rush hour.

Banyak pembangunan dilakukan saat ini yang diharapkan akan mengatasi kemacetan Jakarta di masa depan, tapi sampai hal itu tercapai, kita masih akan harus merasakan kemacetan di jalanan ibukota. Jangan sampai hal ini mempengaruhi mood kita sehari-hari. Selalu siap dengan earphone dan playlist favorit di smartphone, juga snack ringan di dalam tas. Dijamin rasa lelah dan penat ketika mengarungi kemacetan akan jauh berkurang.

Artikel lainnya