Jenius Berkolaborasi untuk Kampanye Edukasi Keamanan #DatamuRahasiamu

writter Fifi Nurfitrianti

Jenius dari Bank BTPN, blu by BCA Digital, BCA, BNI 46, dan Twitter Indonesia meluncurkan kolaborasi untuk kampanyekan edukasi keamanan #DatamuRahasiamu. Kolaborasi ini terinspirasi dari Bank Indonesia yang mengajak masyarakat Indonesia agar semakin waspada terhadap berbagai kejahatan digital (cybercrime) di bidang perbankan.

Kolaborasi #DatamuRahasiamu

Maraknya Kasus Penipuan Secara Digital

Transaksi—khususnya yang berbasis digital—terus meningkat setiap tahun. Apalagi sejak terjadinya pandemi COVID-19, kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan bank digital sangat membantu masyarakat digital savvy untuk mengatur kehidupan keuangan dari mana saja.

Sayangnya, bersamaan dengan perubahan habit transaksi, terjadi juga peningkatan cybercrime. Sehingga untuk menciptakan ekosistem yang aman, para penyedia layanan mengajak pengguna ikut menjaga keamanan data dan dana agar tetap tenang, aman, dan nyaman.

Data Saya Mau Dipakai untuk Apa?

Cyber Security Researcher & Consultant Teguh Aprianto yang turut hadir dalam Peluncuran Kolaborasi Kampanye Edukasi #DatamuRahasiamu mengatakan, seluruh digital savvy harus punya standar pertanyaan yang ditetapkan mulai sekarang. Sebelum memberikan data ke seseorang, kita harus bertanya, “Data saya mau dipakai untuk apa?”

Kesadaran atas pemberian data ini penting untuk menjaga data pribadi dari penyalahgunaan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Karena pada dasarnya, masih banyak digital savvy yang lalai melakukan ini akibat kurang teredukasi bahwa tersebarnya data bisa membuat seseorang rentan—dari pembajakan akun dan rekayasa sosial (social engineering).

Baca juga: Waspadai Modus Kejahatan Digital dengan Social Engineering

Waspadai Modus Kejahatan Digital Seperti Social Engineering

Teman Jenius pernah mendengar cerita klasik mengenai orang “dihipnotis” di ruang publik yang membuatnya kehilangan handphone dan uang? Menurut Teguh Aprianto, seperti itulah social engineering.

Oknum melakukan pendekatan terhadap korban dengan tujuan memanipulasi korban agar nantinya mau mengikuti kemauan/perintah pelaku kejahatan. Kalau dulu korban diminta untuk menyerahkan harta fisik, saat ini korban diharapkan mau memberikan data yang oknum butuhkan untuk mengakses serta mendapatkan dana.

Data-data pribadi dan sensitif yang tidak boleh kamu bagikan ke siapa pun di antaranya adalah e-mail, password, PIN, seluruh informasi yang tertera pada kartu debit (16 digit nomor kartu, tanggal kedaluwarsa, dan 3 digit CVV), serta kode OTP/one-time password (6 digit angka rahasia yang dikirimkan melalui SMS).

Baca juga: Pahami Pentingnya Merahasiakan Kode OTP

Tutup Celah yang Dimanfaatkan Pelaku Kejahatan

Pasti banyak teman Jenius yang merasa sudah paham semua hal dasar yang harus diwaspadai untuk menjaga keamanan data dan dana. Namun, kejahatan juga bisa terjadi akibat celah-celah berikut:

  • pengguna yang kurang teliti,
  • pengguna yang gagap teknologi, dan
  • pengguna yang sedang teralihkan.

Pengguna yang sedang teralihkan adalah celah yang paling sering dimanfaatkan pelaku kejahatan. Untuk kasus yang terjadi melalui telepon, biasanya telepon masuk dari pelaku kejahatan datang pada pengguna sibuk atau tidak fokus. Sebagai contoh, ada ibu rumah tangga sibuk menenangkan anaknya yang menangis, pekerja yang sedang dikejar deadline, hingga orang yang baru bangun tidur. Akibatnya, data diberikan secara tidak sadar.

Untuk mengantisipasinya, pengguna bisa memilih untuk mengabaikan panggilan masuk dari orang yang tidak dikenal dan selalu lakukan pemeriksaan ulang/validasi bila mendeteksi ada hal sekecil apa pun yang aneh. Ketahuilah bahwa petugas bank mana pun tidak akan pernah meminta data rahasiamu seperti kode OTP.

Baca juga: Waspadai Penipuan yang Mengatasnamakan Jenius

Komitmen Jenius dalam Kampanye Edukasi Keamanan #DatamuRahasiamu

Keamanan transaksi digital merupakan tanggung jawab bersama. Bank sebagai penyedia layanan akan terus memastikan bahwa sistem yang digunakan aman, sejalan dengan regulasi Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sementara teman Jenius sebagai pengguna harus turut serta menjaga kerahasiaan data dengan tidak memberikannya kepada pelaku (fraudster).

Kolaborasi #DatamuRahasiamu

Digital Banking Head Bank BTPN Irwan Tisnabudi mengatakan, “Sesuai dengan semangat Jenius untuk terus berkokreasi dan berkolaborasi, kami mendukung penuh kegiatan edukasi #DatamuRahasiamu dan terus menambah keamanan di Jenius. Agar pemahaman masyarakat mengenai keamanan semakin optimal, Jenius memperkenalkan laman www.jenius.com/jeniusaman yang berisikan informasi keamanan digital terkini.”

Baca juga: Penutupan Sementara Akses Log In di Website dan Unlink Device di Aplikasi

Upaya edukasi yang terintegrasi serta berkesinambungan yang dilakukan oleh Jenius, blu by BCA Digital, BCA, BNI 46, dan Twitter Indonesia diharapkan bisa menjangkau masyarakat Indonesia yang lebih luas lagi. Karena sangatlah penting bagi digital savvy untuk selalu mengikuti perkembangan berita dan teknologi supaya terhindar dari kejahatan digital.

Teman Jenius, nantikan berbagai konten kolaboratif yang telah kami siapkan ya! Pantau Twitter dan Instagram @jeniusconnect yang bercentang biru juga artikel pada blog Jenius ini secara berkala untuk mendapatkan informasinya.

Mari menjaga satu sama lain dari oknum tidak bertanggung jawab dan jangan sampai kita menjadi pengguna yang lalai. Ingat: datamu, hanya kamu yang boleh tau.

Kunjungi www.jenius.com/jeniusaman untuk mendapatkan kabar terbaru dan tips keamanan lainnya.


Artikel lainnya